UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) turut ambil bagian dalam aksi sosial dengan mengadakan kegiatan donor darah. Donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya dan mendapatkan antusiasme tinggi dari berbagai pihak. Sebanyak 47 orang ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Fadjar Notonegoro, FEB UNAIR. Acara tersebut berlangsung pada Selasa (29/08/2023).
Kebermanfaatan Donor Darah
“Donor darah itu lebih dari sekadar memberikan darah, tapi juga memberikan harapan bagi yang membutuhkan. Setetes darah dari kita bisa menyelamatkan nyawa,” jelas Siska Artika Rahayu, ketua panitia kegiatan.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan kegiatan ini dalam rangka mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). “Melalui sumbangan darah, kita turut berkontribusi dalam penyediaan pasokan darah yang aman dan memastikan kesehatan masyarakat,” ujar mahasiswa program studi Akuntansi angkatan 2022 itu.
Kolaborasi Rutin BEM FEB UNAIR
Kegiatan yang digagas oleh Departemen Pengabdian Masyarakat, BEM FEB UNAIR juga turut melibatkan organisasi mahasiswa lain, menunjukkan semangat kerja sama di antara mereka. “Kami ingin berkolaborasi dengan semua pihak untuk aksi sosial yang lebih luas. Donor darah adalah salah satu caranya,” jelas SIska.
Selain itu, donor darah memiliki makna lebih selain sebagai kegiatan rutin BEM FEB UNAIR. “Donor darah memberikan manfaat tidak hanya bagi yang menerima, tapi juga bagi yang mendonorkan. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan,” tambahnya.
Tingkatkan Kepedulian Sosial
Semangat aksi sosial ini memperlihatkan bahwa UNAIR tak hanya fokus pada pendidikan, tapi juga membentuk karakter dan kepedulian sosial pada mahasiswa. Kegiatan donor darah ini menunjukkan bahwa tindakan sederhana seperti memberikan darah bisa memberikan dampak besar, baik di kampus maupun di masyarakat.
Seperti yang diingatkan SIska, “Mari terus bergerak bersama dalam aksi sosial. Satu setetes darah, satu tindakan, bisa menyelamatkan nyawa.”
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Binti Q. Masruroh
