Universitas Airlangga Official Website

BEM FST UNAIR Bina Desa Manduro Berkonsep Smart Village

anitia dalam Bina Desa FST 2023 (Foto: Panitia)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (BEM FST) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan pengabdian masyarakat Bina Desa FST 2023. Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto mulai Rabu (3/7/2023) hingga Kamis (11/7/2023).

Mahasiswa S1 Program Studi Sistem Informasi sekaligus Ketua Pelaksana Bina Desa FST 2023 Ahmad Raihan mengungkapkan bahwa desa Manduro menghadapi beberapa persoalan. Padahal, Manduro memiliki alam yang potensial. Mereka kemudian sepakat untuk melakukan pembinaan pada Desa Manduro berkonsep smart village.

“Kita mengusung sebuah konsep smart village di mana ini merupakan konsep percepatan pembangunan di sebuah wilayah yang berfokus pada tata kelola publiknya, infrastruktur, serta peningkatan ekonomi yang ada di dalamnya, “ ungkap Rayhan pada Kamis (12/7/2023).

Berdasarkan data yang mereka peroleh, Rayhan menjelaskan bahwa tidak semua variabel konsep smart village cocok bagi Desa Manduro. Mereka kemudian berfokus pada tiga bidang, yakni smart ekonomi, green ekonomi, dan digital ekonomi. 

“Dari sekian variabel yang ada di dalam smart village ini kita ambil dan sesuaikan lagi pada permasalahan situasi dan kondisi yang ada di desa tersebut,” jelasnya.

Bina Desa Manduro Bidang Smart Ekonomi

BEM FST mengusung konsep smart ekonomi dengan membuat guidebook yang berisi seluruh rangkaian dan rancangan kegiatan dari Bina Desa FST 2023. Buku ini dapat menjadi pedoman bagi masyarakat Desa Manduro sehingga program yang telah mereka bangun tetap berlanjut. 

Guidebook ini diserahkan kepada pihak desa secara simbolis, harapannya nanti saat kita sudah keluar dari desa tersebut ada pedoman yang bisa dipelajari oleh desa dari setiap kegiatan kita karena memang bertujuan secara sustainable dan berkelanjutan,” kata Rayhan.

Bina Desa Manduro Bidang Green Ekonomi

Untuk bidang green ekonomi, Rayhan mengatakan bahwa fokusnya adalah perputaran ekonomi. BEM FST melakukan sosialisasi dan kegiatan lainnya untuk mengubah pola pikir masyarakat Desa Manduro agar mengolah dan menjual produk jadi yang lebih menguntungkan. 

“Kita memang mengarah ke perputaran ekonomi sehingga mereka punya mindset memasarkan barang jadi, bukan barang mentah. Di sini tentu juga akan meningkatkan harga ekonomis yang kemungkinan bisa meningkatkan ekonomi warga setempat,” ujarnya.

Salah satu potret kegiatan Pengmas BEM FST. (Foto: Istimewa)

Bina Desa Manduro Bidang Digital Ekonomi

Lebih lanjut, Rayhan memaparkan untuk digital ekonomi bagi masyarakat Desa Mandulo berfokus pada pariwisata, yakni Ranu Manduro. Ia bersama rekan Bina Desa FST kemudian membangun sebuah gapura sebagai salah satu akses masuk menuju destinasi wisata Rau Manduro. 

“Nantinya netizen atau warganet bisa melihat atau mengetahui akses masuk mana yang lebih kompatibel dan recommended. Dari situ kita menaikkan atau membranding jalur masuk desa tersebut sehingga nantinya bisa lebih banyak diketahui orang,” paparnya.

Selain program utama tersebut, BEM FST juga melakukan kegiatan tambahan. Beberapa contohnya adalah sosialisasi dan pemberdayaan terkait budidaya maggot, UMKM, pengajaran, dan lain sebagainya. (*)

Penulis : Muhammad Badrul Anwar

Editor : Nuri Hermawan

Baca Juga: Mahasiswa UNAIR Ikuti Simulasi Meeting ASEAN-China di Cambodia