Universitas Airlangga Official Website

BEM UNAIR Bagikan Tips Meniti Karir Digital Marketing dari 0

Cokorda I N Widhi A, sebagai narasumber memberikan pemaparan dalam online sharing session pada Rabu (12/3/2025) (Foto: Tangkapan Layar Penulis)
Cokorda I N Widhi A, sebagai narasumber memberikan pemaparan dalam online sharing session pada Rabu (12/3/2025) (Foto: Tangkapan Layar Penulis)

UNAIR NEWS – Kementerian Hubungan Luar BEM Universitas Airlangga bekerja sama dengan Skill Our Future sukses mengadakan online sharing session bertajuk Cara Berkarir Digital Marketing dari 0 Tanpa Background pada Rabu, (12/03/2025). Kegiatan dipandu oleh Dinda Cyber serta menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang digital marketing, Farrel Christian sebagai Digital Marketing Specialist di Tabletoys Indonesia dan Cokorda I N Widhi A mantan social media specialist di Anymind Group.

Lebih dari Sekadar Main Sosmed

Pada awal, moderator melontarkan pertanyaan mengenai apakah pekerjaan digital marketing itu dianggap gampang dan santai. Widhi pun menjawab, “Gampang nggak, santai iya. Digital marketing tetap menuntut skil dasar seperti editing video, karena branding sangat penting di era sekarang.”

Farrel menegaskan bahwa bidang digital markeing sangat luas, tidak hanya berkutat di media sosial tetapi mencakup riset tren, analisis performa konten, strategi pemasaran digital, hingga pemanfaatan berbagai tools seperti TikTok Ads dan Google Ads. Ia menekankan bahwa inti dari digital marketing adalah mengidentifikasi dan menentukan target audiens, karena hal ini berpengaruh pada strategi pemasaran.

“Kalau tujuan digital marketing adalah meningkatkan brand awareness, maka exposure menjadi fokus utama. Namun, jika tujuannya meningkatkan penjualan, strategi seperti ads dan marketplace optimization akan lebih efektif,” tambah Widhi.

Berbagai macam aspek digital marketing yang sering dijumpai di sekitar kita (Foto: Tangkapan Layar Penulis)
Work-Life Balance dalam Dunia Digital Marketing

Widhi menjelaskan bahwa memerlukan banyak proses sebelum mencapai gaji dua digit, memerlukan proses, pembangunan portofolio, dan perluasan relasi. Sementara itu, Farrel menambahkan bahwa work-life balance dalam digital marketing masih menjadi tantangan karena adanya target yang harus terpenuhi.

Dinda kembali melontarkan pernyataan mengenai penggunaan kecerdasan buatan. Dalam hal ini (penggunaan AI, Red) Farrel menegaskan bahwa artificial intelligence bisa menjadi alat bantu yang mempermudah pekerjaan. Namun, ia menegaskan bahwa tetap membutuhkan sentuhan ide kreatif manusia dalam menentukan strategi dan desain konten.

Bukan Hanya untuk Bisnis, Bisa Juga untuk Sektor Publik

Menariknya, digital marketing bukan hanya berperan dalam pemasaran produk atau bisnis, tetapi juga dapat diterapkan dalam dunia pemerintahan dan layanan publik. Widhi mencontohkan bagaimana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memanfaatkan digital marketing dalam meningkatkan promosi wisata Indonesia ke pasar global. Dengan pesatnya perkembangan dunia digital, peluang karir di bidang ini semakin terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin memulai, bahkan tanpa latar belakang khusus.

Penulis: Panca Ezza Aisal Saputra

Editor: Ragil Kukuh Imanto