Universitas Airlangga Official Website

Benchmarking Struktur Dana Abadi, UNAIR Terima Kunjungan Universitas Brawijaya

Dokumentasi benchmarking pengelolaan Dana Abadi pada Senin (5/5/2025) (Foto: Rosa Maharani)
Dokumentasi benchmarking pengelolaan Dana Abadi pada Senin (5/5/2025) (Foto: Rosa Maharani)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) menerima kunjungan dari Universitas Brawijaya (UB) dalam rangka benchmarking pengelolaan dan struktur dana abadi pada Senin (5/5/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Bali, Lantai 4, ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa – B UNAIR.

Hadir dalam kegiatan benchmarking tersebut dari pihak UNAIR, Direktur Keuangan Dr Ardianto SE MSi Ak CMA CA; Ketua Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) UNAIR Dr Wisudanto SE MM CFP ASPM; Sekretaris PUSPAS Dr Prawitra Thalib SH MH ACIArb, serta jajaran lainnya. Sementara dari UB hadir Ketua Tim Dana Abadi, Achmad Wicaksono PhD, beserta jajaran.

Pada kesempatan tersebut, pihak UNAIR menjelaskan mengenai struktur hingga pengelolaan dana abadi di UNAIR. Struktur terbagi menjadi dua, yakni Dana Abadi pada rekening rektor serta Dana Abadi oleh PUSPAS dan Wakaf di bawah pengelolaan Nazhir UNAIR.

“Pusat pengelolaan dana sosial merupakan unit khusus di UNAIR yang mengelola dana sosial secara mandiri dan memiliki laporan keuangan terpisah. Nazhir UNAIR mengikuti ketentuan undang-undang wakaf. Sehingga laporan keuangannya pun terpisah dan masing-masing diaudit oleh akuntan independen yang berbeda dengan universitas,” terang Wisudanto.

PUSPAS juga memiliki peran strategis dalam pengelolaan dana abadi dan dana wakaf melalui Nazhir UNAIR. Pengelolaan dana abadi dan wakaf adalah melalui pasar uang dan pasar modal. PUSPAS menyalurkan dana sosial yang berasal dari masyarakat secara langsung ke sembilan skema program, mulai dari bantuan pendidikan hingga bantuan riset dan ilmiah. 

Lebih lanjut, Wisudanto menyampaikan bahwa nilai penyaluran dana sosial yang PUSPAS kelola dan hasil crowdfunding, mencapai rata-rata Rp7 miliar per tahun, sejak 2020. “Kalau dana sosial langsung kita salurkan tanpa kita tahan-tahan. Kecuali dana abadi dan dana wakaf yang perlu dikembangkan terlebih dahulu. Saat ini, pengembangannya melalui investasi di pasar uang dan pasar modal,” jelas Wisudanto.

Sementara itu, bagi pihak UB, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pengembangan struktur dana abadi. Ketua Tim Dana Abadi UB Achmad Wicaksono menyampaikan bahwa saat ini, UB tengah merancang struktur pengelolaan dana abadi yang harapannya dapat mencakup dana wakaf.

“Saat ini masih dalam tahap pengembangan struktur dana abadi, di mana bapak rektor menghendaki agar dana abadi universitas juga mencakup pengelolaan wakaf. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan benchmarking ini untuk mempelajari praktik pengelolaan tersebut dari Universitas Airlangga,” ujarnya.

Penulis: Rosa Maharani

Editor: Yulia Rohmawati