Kanker buli merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapi di seluruh dunia, serta merupakan karsinoma paling umum ke-10 di seluruh dunia, mewakili sekitar 3% dari seluruh jenis karsinoma. Kanker buli memiliki banyak jenis berdasarkan gambaran histopatologi nya, dimana lebih dari 90% kanker buli adalah karsinoma urothelial.
Stadium T merupakan salah satu faktor prognosis karsinoma urothelial. Stadium T karsinoma urothelial ditentukan oleh kedalaman invasi tumor, yaitu pada stadium T1 tumor menginvasi jaringan ikat subepitelial, pada stadium T2 tumor menginvasi muskularis propria, pada stadium T3 tumor menginvasi jaringan perivesika, pada stadium T4 tumor sudah menginvasi salah satu dari stroma prostat, vesikula seminalis, uterus, vagina, dinding pelvis, dinding abdomen.
Terapi karsinoma urothelial saat ini seperti pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi telah menunjukkan hasil klinis yang baik untuk pasien dengan kanker urothelial stadium awal, tetapi prognosis untuk pasien dengan kanker urothelial stadium lanjut jauh lebih buruk dan perkiraan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun tetap 5% sampai 35%.
β-katenin mendorong pertumbuhan dan invasi sel ganas melalui banyak jalur. Jalur ini terganggu pada berbagai keganasan, termasuk karsinoma urothelial. Penelitian ini menggunakan imunohistokimia untuk mengetahui korelasi antara ekspresi β-katenin dengan stadium T pada karsinoma urothelial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan terapi sehingga dapat menurunkan angka morbiditas pasien karsinoma urothelial.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan 47 sampel dari bulan Januari 2014 hingga Desember 2023. Sampel dibagi menjadi T1, T2, T3, dan T4 berdasarkan pemeriksaan histopatologi dari sediaan sistektomi radikal. Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan dengan menggunakan antibodi β-katenin. Korelasi dianalisis menggunakan uji statistik.
Usia rata-rata pasien adalah 55,6 tahun, sebagian besar laki-laki (93,6%). Sebagian besar sampel adalah stadium T2 (42,6%) dan tumor high grade (89,4%). Ekspresi β-katenin secara signifikan berbeda antar stadium (p = 0,0492) dan berkorelasi sedang dengan stadium tumor (p = 0,036).
Penelitian ini menemukan perbedaan dan korelasi antara ekspresi β-katenin dan berbagai stadium T pada karsinoma urothelial. β-katenin adalah bagian penting dari jalur pensinyalan Wnt dan bertindak sebagai pemancar sinyal intraseluler. Sangat penting untuk menjaga homeostasis jaringan dan mengatur aktivitas angiogenesis, proliferasi, invasi, dan metastasis. Dalam kondisi normal, β-katenin menjaga integritas jaringan epitel dan mengontrol transkripsi gen ekstraseluler. Namun, ekspresi β-katenin yang abnormal dapat menginduksi pensinyalan onkogenik, mendorong inisiasi, perkembangan, kelangsungan hidup, dan kekambuhan tumor.
Temuan ini memperluas studi sebelumnya yang menekankan pentingnya jalur pensinyalan Wnt kanonik dan nonkanonik. Pensinyalan kanonik membutuhkan keberadaan β-katenin. Inisiasi pensinyalan kanonik terjadi ketika protein DVL berikatan dengan ko-reseptor LRP5/6, membentuk kompleks FZD-LRP5/6. Dengan tidak adanya sinyal Wnt, degradasi β-katenin diinduksi oleh fosforilasi oleh GSK-3β dan kasein kinase-1. Aktivasi Wnt mengganggu kompleks penghancuran, memungkinkan masuknya β-katenin ke dalam nukleus untuk merangsang gen transkripsi yang terkait dengan proliferasi dan invasi sel, termasuk MMP-9, c-Myc, dan cyclin D1, yang terkait dengan perkembangan karsinoma urothelial dan metastasis. Beberapa penelitian menemukan korelasi yang kuat dengan β-katenin dan ekspresi berlebih dari Wnt7a pada pasien dengan karsinoma urothelial dan melaporkan hubungan yang signifikan antara ekspresi β-katenin yang tinggi, kelangsungan hidup yang positif, ekspresi p53, dan stadium T yang lebih tinggi. Stadium T lanjut, tingkat tumor tinggi, metastasis kelenjar getah bening, stadium lanjut, invasi pembuluh darah, invasi perineural, dan kepadatan pembuluh darah mikro yang tinggi sangat berkorelasi dengan peningkatan ekspresi β-katenin.
Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan di Indonesia. Selanjutnya diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi potensi biomarker β-catenin pada kasus karsinoma urothelial di Indonesia. Pada penelitian ini ada beberapa keterbatasan. Pertama, penelitian ini dilakukan sebagai studi pusat tunggal, sehingga jumlah sampel lebih kecil dibandingkan dengan penelitian lain. Kedua, karena pengobatan sistektomi radikal umumnya dilakukan pada tumor yang lebih agresif, sampel tumor di bawah stadium T2 jarang dilakukan sistektomi radikal. Kelangkaan ini membatasi jumlah data yang tersedia untuk analisis statistik.
Studi ini menemukan variasi penting dalam ekspresi β-katenin di seluruh tahap yang berbeda. Mempertimbangkan korelasi positif antara penanda ini dan perkembangan tumor, disarankan untuk mempertimbangkannya sebagai terapi yang menjanjikan untuk terapi yang ditargetkan dalam mengobati karsinoma urothelial. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memeriksa implikasi β-katenin dalam grading karsinoma urothelial.
Penulis: Rininta Rizky Apriliani Hutapea, Anny Setijo Rahaju, Heriyawati, Aditya Sita Sari
Judul artikel: Targeting Potential Tumor Biomarker For Therapeutic Target Of Urothelial Carcinoma: Î’-Catenin, The Promising One
Link artikel: https://www.pjlss.edu.pk/Archive/Volume_22_No_2_2024.htm#
DOI: https://doi.org/10.57239/PJLSS-2024-22.2.00648
Baca juga: Deteksi Kanker Kolorektal menggunakan Biomarker Genetik dan Epigenetik