Universitas Airlangga Official Website

Bisnis Tetap Go International Meski di Tengah Krisis, Ini Rahasianya!

Bisnis Tetap Go International Meski di Tengah Krisis, Ini Rahasianya!
Tangkapan layar Webinar AEC DPKKA UNAIR pada Rabu (12/4/2023) (Foto: YouTube DPKKA UNAIR)

UNAIR NEWSDirektorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga kembali menggelar webinar Airlangga Entrepreneur Club pada Rabu (12/4/2023). Webinar bertajuk Exploring Global Markets: How to Expand Your Business Across Borders itu dihadiri CEO PT Trinovasi Goumerta Adidaya, Adi Darma. Ia membagikan kiat memperluas jaringan bisnis hingga go international.

Adi menyebut, terjadinya pandemi Covid-19 berimbas pada lesunya sektor ekonomi. Tidak sedikit perusahaan yang mengalami collapse hingga harus melakukan PHK besar-besaran. Akan tetapi, kata Adi, sebenarnya pandemi juga berpotensi memberikan peluang ekonomi, khususnya bagi para pelaku bisnis rintisan. Hanya saja, perlu kepiawaian dan kecermatan dalam membaca situasi serta kondisi sektor ekonomi.

“Coba amati, ketika ada krisis, selalu ada perusahaan yang collapse. Tapi setelah krisis selalu ada juga perusahaan baru yang sukses,” ujar Adi.

Go International di Tengah Krisis

Pandemi Covid-19 di satu sisi menjadi sebuah krisis besar bagi dunia bisnis. Di sisi lain, Adi memandang bahwa pandemi Covid-19 justru menjadi kesempatan bagi para pebisnis untuk mengembangkan serta memperluas jangkauan bisnis ke luar negeri melalui aktivitas ekspor-impor.

“Tahun 2021 akhir, saya dan tim mulai belajar tentang ekspor. Dan itu masih di tengah pandemi, ya. Sejak saat itu kami mencoba mencari-cari dan mempelajari bagaimana cara ekspor produk,” katanya.

Meski di tengah pandemi, tetapi akses pembelajaran dunia ekspor-impor terbilang cukup mudah. Terlebih lagi, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan Republik Indonesia juga telah memberikan tawaran export coaching programme.

“Jadi, saya dan tim mengikuti program kemendag, yaitu export coaching programme. Di situ, kami benar-benar belajar bagaimana cara ekspor mulai dari basic-nya,” imbuh Adi.

Namun, memanfaatkan program pemerintah saja tidak cukup. Adi menambahkan bahwa perlu adanya kecermatan dalam menemukan peluang baru. Caranya, dengan berkolaborasi, melakukan penetrasi dengan pihak terkait, serta menentukan area distributor produk yang tepat.

Kiat-Kiat

Membawa suatu bisnis hingga go international tentu bukan suatu hal yang mudah dan instan. Diperlukan adanya kematangan dan kesiapan dari berbagai aspek, termasuk modal, kesiapan produk, partner, kesiapan strategi, hingga kesiapan menanggung risiko.

Berdasarkan pengalaman berbisnisnya, menurut Adi untuk bisa membawa bisnis go international diperlukan adanya komitmen menggandeng partner bisnis terkait. Partner bisnis yang dimaksud di antaranya adalah marketer internasional dan distributor luar negeri. Selain itu, dari aspek pengembangan, diperlukan original equipment manufacture serta pembukaan rumah produksi di luar negeri sehingga lebih leluasa.

Pada akhir, Adi menekankan bahwa memiliki kesiapan secara material saja tidak cukup. Perlu keberanian dan tekad kuat untuk menjalankan bisnis go international.

“Perlu keberanian untuk mengambil langkah meski sulit saat pandemi. Jika kita menganggap bahwa dengan adanya pandemi berarti kita harus berhenti, maka kesuksesan membawa bisnis go international tidak akan terjadi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yulia Rohmawati

Editor: Binti Q. Masruroh