Universitas Airlangga Official Website

Cara Pencegahan Wabah Penyakit Virus Ebola

Virus ebola (sumber: halodoc)

Virus Ebola merupakan patogen yang sangat infeksius dan mematikan, menimbulkan ancaman pada masyarakat di Afrika Barat selama beberapa dekade. Liberia merupakan salah satu negara yang paling terdampak wabah tersebut. Petugas kesehatan, termasuk perawat, merupakan petugas terdepan yang merawat pasien, dan perspektifnya sangat bernilai dalam memahami tantangan yang muncul saat wabah, khususnya dalam implementasi cara pencegahan.

Laporan tentang wabah Ebola menyoroti kesenjangan layanan kesehatan global dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan di Liberia. Beberapa bantuan organisasi internasional bekerja untuk mengidentifikasi, mengobati, dan mencegah penularan lebih lanjut dari kasus Ebola. Namun, studi tentang perspektif dari petugas kesehatan terhadap penyakit virus Ebola, masih terbatas. 

Pada penelitian ini, dieksplorasi pengalaman nyata para pemangku kebijakan dan petugas kesehatan yang pernah terjangkit penyakit virus Ebola di Liberia. Penelitian ini didedikasikan untuk memperoleh pemahaman dari pandangan, sikap dan kepercayaan mereka tentang Ebola, dapat diambil sebagai pelajaran dalam menghadapi wabah penyakit virus Ebola yang mungkin akan terjadi di masa mendatang.

Penelitian ini bertujuan melakukan eksplorasi komponen risiko potensial dan cara pencegahan penyakit virus Ebola. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Lima petugas pemangku kebijakan kesehatan, 10 dokter dan 5 perawat yang pernah terjangkit penyakit virus Ebola selama wabah di Liberia direkrut untuk diwawancara tentang pengalamannya dan perspektifnya tentang penyakit tersebut. Data dikoleksi selama Februari 2022-Agustus 2023. NVivo 12 plus digunakan untuk analisis tematik induktif.  

Hasil penelitian menunjukkan ada 6 tema dan beberapa subtema terkait komponen risiko potensial dan cara pencegahan penyakit virus Ebola, meliputi: 1) cara transmisi (kontak tubuh, cairan tubuh, hubungan seksual, pemakaman jenazah secara tradisional); 2) kehadiran di pemakaman tradisional (praktik pemakaman tradisional dan acara kumpul bersama saat pemakaman); 3) pencegahan di masyarakat (promosi praktik higiene yang baik, peningkatan kewaspadaan, melacak kontak, dan surveilens); 4) vaksin (pandangan yang salah, efek samping yang potensial, dan data yang terbatas); 5) tantangan dalam implementasi cara pencegahan (infrastruktur kesehatan yang tidak adekuat, kesulitan dalam melacak orang yang terinfeksi, kurangnya sumber daya, dan hambatan kultur-sosial); 6) sistem kesehatan di Liberia (infrastruktur kesehatan yang lemah dan kurang pendanaan, serta kurangnya fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan). 

Kesimpulan: Beberapa komponen risiko potensial yang berkontribusi pada terjadinya wabah penyakit virus Ebola seharusnya menjadi perhatian masyarakat. Penguatan sistem kesehatan yang didukung oleh masyarakat lokal dan pihak internasional (tim multidisiplin) diperlukan untuk mengantisipasi masalah perilaku dan memperbaiki efikasi cara pencegahan yang tepat terhadap kondisi di Liberia. Kepatuhan petugas kesehatan, khususnya perawat terhadap praktik pencegahan yang direkomendasikan sangat diperlukan. 

Penulis: Dr. Juniastuti, dr., M.Kes

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel jurnal scopus, berjudul: The potential risk components and prevention measures of the Ebola virus disease outbreak in Liberia: An in-depth interview with the health workers and stakeholders.

https://doi.org/10.33546/bnj.3069

Baca Juga: Memprediksi Luaran Pasien Gagal Jantung