UNAIR NEWS – Pencapaian gemilang terus ditorehkan Ksatria Airlangga dalam berbagai bidang. Kali ini, lima mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil mengharumkan almamater tercinta dengan mengikuti konferensi internasional di Turki.
Mereka adalah Enrikko Ahmad Naufal (FEB), Diana Wulan Ningrum (FH), Lidya Ayu Sukamawandira (FKM), Sri Agustina Dewi (FISIP), dan Danuarta Adi Nugraha (FEB). Mereka terpilih sebagai delegasi IYLS (Indonesia Youth Leader Summit) 2022 pada akhir Maret lalu.
IYLS (Istanbul Youth Leaders Summit) sendiri merupakan konferensi internasional yang diinisiasi oleh Leads Indonesia. IYLS menjadi platform generasi muda untuk meningkatkan kualitas diri melalui program internasional.
Pada tahun 2022 ini, program IYLS mengangkat urgensi topik SDGs (Sustainable Development Goals) sehingga seluruh kegiatannya berorientasi terhadap tujuan-tujuan SDGs.
Sri menyampaikan bahwa lima mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) terpilih menjadi delegasi melalui partial funded di mana delegasi hanya perlu membayar separuh dari total pembiayaan.
“Meskipun partial funded, kami berhasil mengajukan proposal pendanaan kepada fakultas. Akhirnya, fakultas pun menerima proposal kami dan itu sangat membantu kami semua,” ungkapnya.
Adapun serangkaian kegiatan yang mereka lalui selama di Turki yaitu mempresentasikan proyek SDGs, sesi kerja tim terkait SDGs, forum kepemimpinan, proyek sosial, eksplorasi budaya Turki yaitu kerajinan keramik, serta tur ke beberapa tempat bersejarah di Istanbul, Bursa, Anatolia, dan Cappadocia.
Menang Nominasi Best Presentation
Pada presentasi proyek SDGs, Enrikko, berhasil meraih nominasi Best Presentation dengan mengusung inovasi Fund.Me: B2B Microfinancing Application to Develop Sustainability of Small Start-Up Enterprises. Fund.Me adalah aplikasi yang dapat mempermudah start-up kecil guna mendapatkan dana dari investor untuk mengembangkan bisnisnya.
“Alhamdulillah, tentu hal ini menjadi sesuatu yang sangat berharga dan bernilai bagi saya. Awalnya, saya tidak menyangka bisa meraih nominasi ini karena seluruh peserta memiliki kemampuan speech yang bagus dan semua topik yang dibawakan sangat menarik,” jelas Enrikko.
Selanjutnya, Diana menuturkan bahwa program tersebut memberikan pengalaman baru yang bermanfaat bagi dirinya.
“Di sana aku belajar bagaimana menerapkan kemampuan bahasa asing yang aku miliki yaitu bahasa Inggris. Selain itu, aku juga mendapatkan pengetahuan baru dengan mengunjungi situs-situs sejarah serta meningkatkan kepekaan sosial dalam diri setelah melakukan charity kepada anak-anak yatim di sana,” tutur mahasiswa Hukum itu.
Terakhir, Lidya membagikan pesan penting bagi generasi muda yang memiliki keinginan untuk mengikuti program-program internasional seperti pertukaran pelajar, konferensi internasional, atau sejenisnya.
“Jangan takut untuk mencoba karena kita gak tahu kesempatan mana yang akan mengantarkan kita kepada diri kita yang lebih baik ke depannya. Selagi punya kesempatan, kenapa gak dicoba?,” tukasnya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh