Sebagaimana lazimnya sebuah negara, Indonesia memiliki keinginan untuk dikenal secara global. Secara spesifik, Indonesia menginginkan citra sebagai negara demokrasi terbesar ke tiga di dunia, sekaligus juga negara dengan mayoritas muslim moderat, mampu menjadi jembatan dan mampu memberikan pemecahan masalah (bridge-builder and a problem-solver) bagi komunitas global. Dalam aspek yang lain, Indonesia juga menjadi salah satu dari tujuh negara teratas tujuan wisata sebagaimana data dari riset pasar dan pengguna situs (Widiyana, Djatmiko, 2019). Dalam konteks inilah lalu studi tentang bagaimana media berita internasional memotret citra Indonesia, dengan harapan hasil studi ini menjadi masukan bagi pengembangan konsep strategi branding Indonesia di masa yang akan datang. Studi ini secara spesifik akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana citra Indonesia digambarkan di media berita asing dan bagaimana perbedaan penggambaran tersebut dalam negara yang berbeda. Oleh karenanya tiga konsep dipergunakan sebagai dasar pijakan, yakni nation image (Moffit, 1994; Martin, Eroglu, 1993) yang menjelaskan tentang dimensi-dimensi yang berpengaruh dalam reputasi sebuah negara, International World Information yang menjelaskan tentang arus informasi dan factor yang mempengaruhinya, dan framing sebagai konsep yang menjelaskan tentang bagaimana media membingkai dan memotret sebuah peristiwa. Nation image dipengaruhi oleh pengalaman personal seperti penggunaan produk, aktivitas budaya, interaksi secara langsung pada level individual dan pengalaman tangan kedua yang didapat melalui media dan pengalaman orang lain (Yang et al., 2008). Terpaan media merupakan factor penting yang membentuk persepsi khalayak sekaligus juga kunci bagi pengalaman dan pengetahuan komunitas internasional, terutama untuk negara dengan relasi yang baik dengan negara khalayak(Golan, 2008; McDevitt, Chaffee,2000). Secara spesifik, berita tentang kebijakan luar negeri yang dimuat dalam media sangat menguntungkan bagi kepentingan nasional negara yang bersangkutan, walaupun di sisi yang lain juga berpengaruh pada citra negara tersebut di negara lain. Entman (2004) menegaskan bahwa ada peran beberapa actor yang sangat mempengaruhi public, yakni presiden, menteri luar negeri atau penasehat kebijakan luar negeri, kelompok elit serta media itu sendiri. Dalam konteks inilah penelitian ini menganalisis tiga media internasional dalam memotret Indonesia dengan memanfaatkan analisis isi komparatif dan lintas budaya. Analisis isi komparatif lintas budaya ini mendeskripsikan perbedaan dan persamaan diantara media yang dianalisis dengan konteks budaya yang berbeda. Dengan analisis isi semacam ini akan terdeteksi perbedaan-perbedaan dalam skala internasional untuk isi komunikasi, keberadaan propaganda, teridentifikasi pula maksud dan tujuan baik dalam level individual, kelompok maupun institusi, serta kondisi psikologis dan emosionalnya (Berelson, 1952).
Tiga negara asal media internasional (Amerika, Qatar dan Singapura) dan website media (CNN, Aljazeera, Channel News Asia) dipilih menjadi obyek penelitian. Tiga media ini dipilih bukan hanya karena popularitasnya namun lebih dari itu ketiganya mewakili atau cerminan dari ideologi negaranya, CNN merepresentasikan Amerika, Al-Jazeera dengan perspektif timur tengahnya, dan CNA mewakili pandangan Asia. Periode waktu observasi media ditentukan dari Januari sampai November 2022. Data dikumpulkan melalui website ketiga media tersebut dengan menggunakan kata kunci Indonesia atau Indonesian. Analisis akan dilakukan dengan melihat pada lingkup besaran peristiwa (magnitude), kejernihan (clarity), etnosentrisme, keberpusatan pada elite, valensi (negative-positif), human interest, komposisi, lokasi pelaporan, sumber informasi (actor), kutipan, ilustrasi visual.
Dalam periode pengumpulan data antara Januari-November 2022, terdapat 610 berita yang ditemukan yang mendiskusikan tentang Indonesia dari tiga media tersebut. Diantara ketiga media tersebut, media dengan jumlah berita tentang Indonesia adalah CAN dengan jumlah 492 item berita atau 80.8% dari total 610 berita, diikuti oleh Al-Jazeera dengan 52 item berita atau 10.9% CNN 33 item berita (8.6%). Berita tentang Indonesia yang dipotret oleh ketiga negara melalui media berita tersebut yang paling dominan adalah tentang konflik termasuk didalamnya isu-isu yang memiliki dampak besar, individu dan institusi yang cukup dikenal, yang berkaitan dengan konflik politik dengan valensi netral. Sementara keuangan dan kepemimpinan digambarkan secara positif. Etnosentrisme adalah tema berita yang paling sedikit diberitakan. Berita tentang Indonesia dengan nilai berita yang dominan menekankan reportase berdasar lokasi. Temuan yang menarik adalah berita dengan tema actor menekankan actor negara sebagai sumber informasi yang andal dan dapat dipercaya. Hal ini sejalan dengan berita dengan dimensi kepemimpinan yang dipotret dalam valensi positif. Selain itu representasi Indonesia dalam bentuk gambar dibingkai dalam valensi netral. Secara umum, ketiga media membingkai Indonesia sebagai negara yang berkembang secara ekonomi. Beberapa terminology yang digunakan untuk merujuk Indonesia adalah negara dengan perkembangan ekonomi terbesar di Asia Tenggara (Southeast Asia’s biggest economy), pasar potensial (emerging market), ekonomi besar dan tangguh (large and resilient economy)
Penulis : (Ibtesam Mazahir, Safeena Yaseen, Junaid Ansari)
Yuyun Wahyu Izzati Surya, S.Sos., MA.,PhD
Judul : Exploring the Image of Indonesia in International News Media through
a Comparative Analysis of Leading News Websites from the World
Link : https://ijmil.cherkasgu.press/journals_n/1687957953.pdf