UNAIR NEWS – D4 Pengobat Tradisional (Battra), Fakultas Vokasi (FV), Universitas Airlangga (UNAIR) adakan kegiatan pemijatan dasar dengan melibatkan client langsung. Tujuannya untuk memberikan pengalaman praktek langsung kepada mahasiswa tentang prosedur dan mekanisme terapis.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (2/01/2024) dan Kamis (4/01/2024) di Ruang Praktikum 2.14 D4 Pengobat Tradisional, Kampus B, UNAIR
Aplikasikan Langsung Teori
Edith Frederika Puruhito SKM MSc (MedSci), yang kerap disapa Edith memberikan penjelasan. Ia menjelaskan jika kegiatan tersebut rutin berlangsung tiap tahunnya sejak tiga tahun yang lalu. Pihaknya ingin memberikan pembelajaran secara praktikal bukan hanya secara teoritis bagi mahasiswa.
Sehingga dengan kegiatan tersebut harapannya mahasiswa mampu mempraktekan ilmunya langsung dengan client. Client yang tersedia sebanyak 42 orang juga berasal dari civitas akademika UNAIR yang terdaftar melalui pembukaan volunteer.
“Kami ingin mahasiswa merasakan langsung berhadapan dengan client, baik mengaplikasikan teori yang mereka perolah seperti standar operasional prosedur, teknik pemijatan tubuh dasar,” jelas Edith selaku Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) Pijat Tradisional tersebut.

Uji Kemampuan Mahasiswa
Edith menuturkan jika selama ini di dunia pijat tradisional di Indonesia belum memiliki dasar teori yang di fundamental. Dengan adanya studi pijat tradisional oleh Battra UNAIR ini, lanjutnya, mahasiswa mampu menyiapkan tenaga kesehatan tradisional yang kompeten dan scientific.
Adapun beberapa teknik yang pihaknya ujika kepada mahasiswa yaitu pemijatan dasar kepada bayi, ibu hamil, dan dewasa (umum). Bagian tubuh yang dipijat meliputi kaki, lengan, perut, dada, wajah dan kepala.
“Gerakan yang kami gunakan dalam praktik pemijatan masih dasar seperti menggosok, mengusap, menggesek, meremas, mengguncang, dan menepuk. Gerakan dasar ini yang kami ajarkan kepada mahasiswa agar bisa mengaplikasikan secara profesional,” ujarnya.
Edith menambahkan jika mahasiswa juga mendapat bekal tentang teknik penggunaan minyak, pelatihan ketrampilan tangan, latihan pernafasan, dan ilmu dasar anatomi. Sehingga, lanjutnya, mahasiswa memang sudah siap secara matang terkait prosedur pelaksanaan pijat. Karena dalam project kali ini, sambungnya, juga turut dalam perhitungan nilai akademik sebagai Ujian Akhir Semester (UAS).
“Ke depannya dalam pengambangan program ini senantiasa memberikan pembelajaran bagi mahasiswa terkait aplikasi di lapangan. Dan client juga merasa puas atas terapi pijat yang kami berikan,” pungkasnya.
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Nuri Hermawan