Bencana alam semakin sering terjadi dan menimbulkan dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk infrastruktur penting seperti jaringan listrik. Di negara kecil seperti Kosovo, yang menjadi simpul strategis dalam jaringan pasokan listrik regional, gangguan akibat bencana dapat berdampak luas, bahkan ke negara-negara tetangga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana bencana, terutama yang terjadi di kawasan Balkan Barat, dapat memengaruhi kelangsungan jaringan pasokan listrik di Kosovo. Dengan semakin berkembangnya teknologi seperti Smart Grid, kerusakan kecil sekalipun dapat menyebabkan gangguan besar pada distribusi energi. Sayangnya, sebagian besar riset sebelumnya hanya berfokus pada pemulihan pasca-bencana, bukan pada antisipasi dampaknya.
Studi ini mengembangkan sebuah model grafis yang mampu mensimulasikan gangguan pada jaringan listrik akibat bencana, termasuk kemungkinan satu bencana memicu bencana lainnya. Model ini menggabungkan analisis lalu lintas pasokan dan permintaan listrik antar wilayah dalam jaringan, serta mempertimbangkan bagaimana kegagalan satu simpul dapat memengaruhi keseluruhan sistem. Analisis juga mencakup kemungkinan terjadinya kegagalan berantai, seperti network partitioning, di mana beberapa bagian jaringan benar-benar terputus dari sistem utama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Kosovo relatif terlindung dari bencana besar secara langsung, posisinya yang terhubung dengan jaringan regional menjadikannya tetap rentan terhadap dampak tidak langsung. Oleh karena itu, strategi mitigasi harus bersifat lintas-negara dan memperkuat ketahanan tidak hanya secara teknis tetapi juga secara kelembagaan.
Rekomendasi dari studi ini mencakup pentingnya integrasi perencanaan bencana ke dalam perancangan sistem kelistrikan, penguatan kolaborasi regional, serta pengembangan model simulasi yang dapat membantu pengambilan keputusan sebelum bencana terjadi. Dengan pendekatan ini, diharapkan jaringan listrik di Kosovo dan kawasan sekitarnya menjadi lebih tangguh dan mampu bertahan dalam menghadapi bencana skala besar.
Penulis: Leke Zajmi, Rabab Alayham Abbas Helmi, Hijrah Saputra
Artikel selengkapnya dapat diakses di:
https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-031-84628-1_16