Universitas Airlangga Official Website

Dampak Insektisida Dimethoate pada Kesehatan Reproduksi

Kesehatan ibu dan janin. (Sumber: BioFar.ID

Dalam dunia pertanian, penggunaan insektisida organofosfat (OPI) seperti dimethoate (DM) telah menjadi praktik umum. DM banyak petani gunakan untuk mengendalikan hama tanaman dan meningkatkan produktivitas. Namun, penggunaan yang sering dan luas dari DM telah menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap sistem biologis, terutama di kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak DM terhadap janin. Terutama di konsentrasi DNA dalam jaringan ovarium dan kadar estradiol dan progesteron pada mencit betina.

Dalam penelitian ini, peneliti membagi mencit betina menjadi tiga kelompok. Kelompok I, sebagai kontrol dan mendapat air suling secara intraperitoneal, sedangkan Kelompok II dan III mendapat DM (0,1- & 0,2-ml DM/100 ml air suling) masing-masing selama 7 hari. Dua mencit yang diobati dikawinkan dengan satu mencit jantan yang tidak diobati untuk perkawinan. Setelah 7 hari setelah dosis terakhir, 6 mencit betina dari masing-masing kelompok peneliti timbang dan bunuh. Ovarium, uterus, dan hati akan peneliti ekstraksi, timbang, dan ukur hormon ovariumnya. Selain itu, konsentrasi DNA di setiap ovarium ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan dalam berat hati dan ovarium, tingkat hormon estradiol, dan konsentrasi DNA di ovarium mencit yang mendapat pengobatan daripada dengan kelompok kontrol. Juga, perubahan signifikan terlihat dalam berat janin serta jumlah janin hidup. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian DM secara intraperitoneal pada mencit betina selama 7 hari memiliki pengaruh terhadap berat ovarium, tingkat estradiol, dan konsentrasi DNA serta dampaknya terhadap janin, oleh karena itu, lebih baik menggunakan metode yang lebih aman untuk mengendalikan hama dan menghindari peningkatan penggunaan pestisida.

Penggunaan DM juga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap berat badan janin dan jumlah janin yang hidup. Penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan konsekuensi penggunaan insektisida terhadap reproduksi dan kesehatan janin. Dengan pengetahuan ini, penting bagi para petani dan produsen untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif yang lebih aman dalam mengendalikan hama tanaman.

Meskipun demikian, hasil penelitian juga mengungkapkan potensi solusi untuk mengurangi dampak negatif penggunaan DM dan insektisida lainnya. Langkah-langkah seperti edukasi petani tentang penggunaan insektisida yang bertanggung jawab dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat pertanian organik dapat membantu mengurangi ketergantungan pada insektisida kimia yang berpotensi berbahaya.

Penelitian ini juga menggarisbawahi perlunya pengaturan dan kebijakan yang lebih ketat dalam penggunaan insektisida. Pemerintah dan badan-badan terkait perlu mempertimbangkan implikasi kesehatan dan lingkungan dari penggunaan insektisida, serta melaksanakan langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak negatifnya.

Dalam konteks penelitian ini, penting juga untuk mencatat bahwa penelitian lebih lanjut mungkin harus ada. Terutama untuk memahami lebih lanjut tentang mekanisme dan dampak dari insektisida organofosfat seperti DM. Penelitian lanjutan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dampak jangka panjang dan efek samping potensial dari penggunaan insektisida tersebut.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang dampak penggunaan DM pada kesehatan reproduksi dan lingkungan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya mengadopsi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta perlunya kebijakan yang lebih ketat dalam mengatur penggunaan insektisida untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Oleh: Samira Sasi, Nagia Alghoul, Fauzia Mohamed, Zainab ELMabrouk, Habiba El Jaafari, Hanain Tunsi, Walid Saadawi, Ragil Angga Prastiya

Lebih lengkap dan jelas mengenai hasil penelitian ini terdapat di link berikut ini:

http://journals.khalijedental.com.ly/index.php/ojs/article/view/69 

BACA JUGA: Optimalisasi Pelatihan Komunikasi Interpersonal pada Kader TBC