UNAIR NEWS – ”Menjadi dokter penghafal Alquran”. Cita-cita itu ditulisnya dalam buku album SD. Danis Farid Qosdina menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk mencapainya. Danis berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi melalui jalur SBMPTN.
Mahasiswa kelahiran Magetan, 9 Oktober 1999, tersebut mengakui bahwa orang tua serta rekannya sempat menganggap dirinya belum bisa diterima. Hal itu cukup beralasan. Sebab, sekolahnya masih terbilang baru dan belum terakreditasi.
”Saya juga sempat kurang percaya diri bisa menjadi bagian dari UNAIR. Namun, saya tetap yakin sama Allah dan terus meminta petunjuk-Nya,” tuturnya.
Mengenai hafalan Alquran, Danis mengatakan bahwa dirinya memulai itu sejak duduk di bangku SD. Saat ini dia berhasil menghafal Alquran sebanyak 15 juz berkat kerja keras serta konsistensinya. Mahasiswa jebolan pondok pesantren tersebut juga berkomitmen untuk selalu menghafal Alquran saat kuliah nanti.
”Alhamdulillah orang tua saya selalu mendukung. Apalagi soal menghafal Alquran,” tambahnya.
Danis menceritakan, awal dirinya bersemangat untuk menghafal Alquran karena ingin membalas budi orang tuanya. Selain itu, dia yakin jika mendahulukan akhirat, dunia pasti bakal mengikutinya.
”Saya ingin memberikan mahkota untuk orang tua saya di surga nanti. Dan, itu hanya bisa didapat dengan menjadi penghafal Alquran,” ucapnya.
Di UNAIR, Danis mendapatkan beasiswa bidikmisi. Hal itu membuat dia sangat senang. Beban orang tuanya sedikit terbantu dan menjadi ringan.
”Saat ini pekerjaan ayah saya menjadi guru tidak tetap di sebuah SD. Dan, ibu saya mengajar di PAUD,” tambahnya.
Danis menuturkan, kunci keberhasilannya selama ini adalah yakin kepada Allah SWT. Semua yang diinginkannya digantungkan kepada Allah dan selalu berbaik sangka kepada-Nya. Selain itu, Danis selalu mengutamakan Alquran.
”Selalu utamakan Allah. Pokoknya Allah dulu, Allah lagi, dan Allah terus. Yakinlah Dia sudah menyiapkan rencana yang keren buat kita,” ungkapnya.
”Jangan gampang putus asa jika kita belum mendapat apa yang kita inginkan. Sebab, Allah pasti tidak akan salah memberikan sesuatu kepada hamba-Nya,” imbuhnya. (*)
Penulis: M. Najib Rahman
Editor: Feri Fenoria Rifa’i