Universitas Airlangga Official Website

Dekan FK UNAIR Lepas Keberangkatan RSTKA dalam Misi Pulau Mandangin

Prof Bus melepas relawan RSTKA untuk terjun dalam misi di halaman depan FK UNAIR (Foto: Istimewa)
Prof Bus melepas relawan RSTKA untuk terjun dalam misi di halaman depan FK UNAIR (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Budi Santoso dr SpOG Subsp FER melepas misi kesehatan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) ke Pulau Mandangin. Keberangkatan 12 relawan dokter itu berlangsung pada Minggu (16/2/2025). Dari 12 relawan tersebut, dua di antaranya merupakan alumni FK UNAIR, yakni Dr Nur Safitri dan Dr Rizka Uswatun.

Selain melibatkan alumni, misi keselamatan ini juga melibatkan dokter umum dari universitas lain, seperti Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Kristen Duta Wacana, hingga Universitas Brawijaya. Atas beragamnya asal dokter tersebut, Prof Bus menyebut bahwa RSTKA bukan hanya milik UNAIR. “RSTKA bukan hanya milik UNAIR, tetapi sudah menjadi milik Indonesia. Lebih tepatnya persembahan UNAIR untuk Indonesia.”

Dengan kata lain, RSTKA UNAIR terbuka untuk menerima relawan dari berbagai pihak. Di antaranya, dr Fairuziah, alumni FK Universitas Pajajaran. Sebelum terlibat dalam misi ini, dr Fairuziah sempat mengikuti program magang di Garut. Sementara itu, dr Yohanes Eka, Koordinator Lapangan misi Mandangin ini mengatakan bahwa sedianya relawan akan diberangkatkan semua. “Maunya kita berangkatkan semua, karena semua yang mendaftar memang layak sih. Tunggu saja misi yang berikutnya,” jelasnya.

Misi RSTKA tahun 2025 bertemakan Deteksi Dini Penyakit Katastropik di Kepulauan. Ini sejalan dengan program pemeriksaan gratis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Kami fokus pada daerah kepulauan karena tidak mudah menghadirkan sarana diagnostik sekaligus dokter ahli di pulau-pulau terpencil. Dengan rumah sakit kapal yang kami miliki, kami bisa lakukan pemeriksaan gratis sekaligus penanganannya pulau-pulau yang sulit dijangkau,” pungkasnya.

Misi Mandangin ini disponsori oleh SKK Migas dan HCML (Husky-CNOOC Madura Limited) Mandangin. Selain itu, juga ditopang oleh RSUD Dr Soetomo, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNAIR dan FK UNAIR. Didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sampang, IDI Cabang Surabaya, Bakti – Komdigi, PT Pelindo, PT Pelindo Jasa Maritim dan Aperindo.

Penulis: Tim RSTKA

Editor: Yulia Rohmawati