Dermatomiositis (DM), suatu inflamasi idiopatik miopati, bermanifestasi sebagai peradangan pada kulit, otot, dan sendi,dan kadang-kadang melibatkan organ lain seperti paru-paru, jantung, persendian, dan saluran pencernaan. Manifestasi kulit DM terjadi pada pasien dengan miositis klasik atau secara klinis amyopatik dermatomyositis.. DM menyerang baik anak-anak dan orang dewasa dengan perbandingan sekitar 2:1 antara perempuan dan laki-laki. Dalam dua dekade terakhir, jumlah penderita DM telah dilaporkan lebih sering dibandingkan dengan sebelumnya karena kriteria diagnostik yang lebih tepat yang lebih tepat serta akses dan layanan kesehatan yang lebih baik. Meskipun demikian kejadian DM bervariasi tergantung pada metodologi penelitian, jenis kelamin perempuan, dan kehidupan perkotaan merupakan merupakan faktor risiko yang konsisten. DM adalah penyakit yang jarang terjadi dengan insiden sekitar 10 kasus per juta orang dewasa.
Patofisiologi DM melibatkan inflamasi idiopatik yang dimediasi oleh otot dan/atau kerusakan jaringan ikat, bersama dengan keterlibatan organ-organ lain. Penyebabnya faktor penyebabnya adalah aktivasi idiopatik dari sistem kekebalan sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan serangan imunologis pada serabut otot dan kapiler endomisius. Dalam laporan kasus ini, kami melaporkan seorang pasien DM laki-laki dari Indonesia dengan presentasi klasik.
Seorang pria berusia 38 tahun dengan keluhan utama kelemahan pada keempat ekstremitas dan kesulitan dalam menelan. Lima bulan sebelum keluhan tersebut, ruam kulit muncul di wajah dan dada. Pasien memiliki klinis yang khas dari DM klasik dan kemudian didukung oleh laboratorium, EMG dan penemuan biopsi kulit. Agen penekan imun seperti terapi siklofosfamid dapat memperbaiki manifestasi klinis pada pasien Ketika ada resistensi steroid. Kasus ini menyoroti kompleksitas diagnosis dan manajemen dari DM dan diagnosis dini dari kasus-kasus tersebut dapat mencegah perkembangan penyakit.
Penulis: Awalia, dr., Sp.PD.