Universitas Airlangga Official Website

Deteksi Cepat Virus Tilapia Lake Virus (Tilv) Pada Ikan Nila

Deteksi Cepat Virus Tilapia Lake Virus (Tilv) Pada Ikan Nila
Ilustrasi Ikan Nila (sumber: janganpusing.com)

Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu spesies ikan budidaya yang paling penting di dunia. Ikan ini memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan dan ekonomi global, khususnya di negara-negara berkembang. Namun, sektor perikanan ini menghadapi ancaman serius dari berbagai penyakit, salah satunya adalah Tilapia Lake Virus (TiLV). TiLV adalah penyakit virus yang baru muncul dan dapat menyebabkan kematian hingga 90% pada populasi ikan nila. Angka tersebut termasuk baik yang liar maupun yang dibudidayakan. Penyakit ini telah tercatat menyerang ikan nila di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk teknik diagnostik yang cepat untuk mengidentifikasi ikan nila yang terinfeksi guna mengontrol penyebaran penyakit di peternakan ikan.

Tilapia Lake Virus (TiLV) adalah virus RNA yang pertama kali terdeteksi pada ikan nila di Israel pada tahun 2014. Virus ini tergolong dalam keluarga Amnoonviridae dan menyebabkan penyakit sistemik yang ditandai dengan lesi kulit, hemoragi, dan kerusakan organ internal. Penyakit ini mempengaruhi ikan nila dari berbagai umur, dengan tingkat mortalitas yang sangat tinggi. TiLV merupakan jenis penyakit virus pada ikan yang tergolong dalam HPIK Golongan I berdasarkan  KEPMEN-KP No. 17 tahun 2021. HPIK merupakan seluruh hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Republik Indonesia (RI) yang dalam waktu relatif singkat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau dapat membahayakan kesehatan masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk dicegah masuk ke dalam, tersebar, dan/atau keluar dari wilayah RI

Deteksi cepat dan akurat TiLV sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini dan meminimalkan kerugian ekonomi. Deteksi dini memungkinkan tindakan cepat untuk mengisolasi ikan yang terinfeksi dan mencegah penyebaran virus ke populasi ikan yang sehat. Salah satu metode yang paling efektif untuk mendeteksi keberadaan TiLV adalah Polymerase Chain Reaction (PCR). Dalam sebuah studi terbaru, empat sampel ikan nila diisolasi dari berbagai lokasi dan diuji menggunakan metode semi-nested RT-PCR. RNA virus TiLV diekstraksi dari sampel menggunakan kit ekstraksi silika, dan amplifikasi dilakukan menggunakan primer yang menargetkan fragmen 250-bp.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fragmen 250 bp dari RNA TiLV terdeteksi pada satu dari empat ikan nila yang diuji. PCR berhasil mengidentifikasi RNA virus TiLV yang infektif pada ikan nila, yang menunjukkan efek sitopatik dan kemiripan protein (homologi lemah) pada subunit polimerase PB1 Influenza-C dan genom Orthomyxoviruses, yang menyebabkan kerusakan otak, sistem saraf, dan hati pada ikan. Hasil ini menunjukkan bahwa semi-nested RT-PCR dapat digunakan sebagai alat uji virulensi spesifik spesies yang cepat.

Deteksi cepat dan akurat Tilapia Lake Virus (TiLV) pada ikan nila menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah langkah krusial dalam mengelola dan mencegah wabah penyakit yang dapat merugikan sektor perikanan. PCR menawarkan metode yang sensitif, spesifik, dan cepat untuk mengidentifikasi keberadaan TiLV. PCR memungkinkan tindakan pencegahan yang efektif dan pengelolaan budidaya yang lebih baik. Meskipun ada tantangan dalam pelaksanaannya, keuntungan yang ditawarkan oleh PCR menjadikannya alat yang tak ternilai dalam upaya menjaga kesehatan ikan nila dan keberlanjutan industri perikanan.

Penulis: Rozi, S.Pi., M.Biotech.

Link: Detection of Tilapia lake virus (TiLV) using semi-nested RT-PCR method in farmed Tilapia (Oreochromis niloticus) from ponds East Java, Indonesia – IOPscience

Baca juga: Analisis Pakan Berprotein Tinggi Pada Pemeliharaan Induk Ikan Nila