Universitas Airlangga Official Website

Digitalisasi Pertanian: Mendorong Pemberdayaan Komunitas ASEAN melalui Pengembangan Pariwisata Pedesaan

Ilustrasi pertanian. (Sumber: Tirto.ID)

ASEAN, dikenal sebagai wilayah yang berbasis agraris, sedang mengalami transformasi signifikan dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sektor pertanian untuk mendorong pariwisata pedesaan. Digitalisasi dalam agrikultur, termasuk penggunaan Internet of Things (IoT) dan platform digital, membuka peluang besar bagi komunitas pedesaan untuk meningkatkan prospek ekonomi, melestarikan warisan budaya, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Transformasi pertanian tradisional menjadi modern melalui teknologi digital adalah kunci dalam mempromosikan agritourism atau pariwisata pertanian di wilayah ASEAN. Penelitian ini mengisi kesenjangan informasi tentang peran teknologi digital dalam pengembangan pariwisata pedesaan dan pemberdayaan komunitas.

Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif dengan analisis dokumen. Data sekunder dari 53 literatur dianalisis menggunakan perangkat lunak NVivo untuk mengidentifikasi tema utama yang relevan. Literatur yang dianalisis meliputi artikel jurnal, bab buku, cuplikan surat kabar, dan laporan pemerintah dari berbagai negara ASEAN.

Enam tema utama yang diidentifikasi melalui analisis word cloud mencakup: pertanian, teknologi, informasi, pengembangan, petani, digital, dan pemerintah. Tema-tema ini menunjukkan faktor-faktor penting yang diperlukan untuk memajukan pertanian dan bagaimana teknologi digital dapat mendukung dan meningkatkan pariwisata pedesaan serta pemberdayaan komunitas di ASEAN.

Dampak Perubahan Iklim pada Pertanian

Perubahan iklim merupakan ancaman signifikan bagi pertanian, mempengaruhi suhu, frekuensi kebakaran hutan, dan kabut asap lintas batas. Negara-negara di Asia Tenggara menghadapi keterbatasan kapasitas adaptasi, kekurangan ahli, dan akses informasi yang kurang memadai tentang dinamika perubahan iklim dan strategi adaptasi yang efektif.

Aplikasi IoT dalam Pertanian

Penggunaan IoT dalam pertanian mencakup sensor jarak jauh dan robot untuk sistem air pintar, penyemprotan cerdas, pengolahan tanah, dan penanganan penyakit tanaman. Sistem Pendukung Keputusan Aplikasi (ADSS) membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Perangkat berbasis AI juga digunakan untuk menggabungkan sensor canggih dan mekanika dengan sistem berbasis cloud untuk membatasi komunikasi sintetis.

Digitalisasi Melalui Agritourism

Revolusi Industri 4.0 melalui IoT, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), telah mengubah berbagai sektor, termasuk pertanian dan pariwisata. Digitalisasi dalam agritourism menciptakan peluang sosial dan ekonomi bagi komunitas pedesaan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas infrastruktur. Platform digital seperti situs web, media sosial, dan aplikasi mobile memainkan peran penting dalam mempromosikan pengalaman agritourism, memungkinkan reservasi online, dan menyediakan informasi tentang atraksi lokal.

Mengatasi Tantangan Akses dan Literasi Digital

Untuk memanfaatkan teknologi digital, isu akses dan literasi digital di daerah pedesaan perlu diatasi. Program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital dasar, pemasaran online, dan manajemen media sosial sangat penting. Penyelesaian masalah akses internet melalui jaringan Wi-Fi berbasis komunitas dan inisiatif internet mobile juga diperlukan untuk mengurangi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Masa Depan Pertanian dan Agritourism

Masa depan pertanian dan agritourism di komunitas ASEAN memiliki potensi besar untuk pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, dan pertukaran budaya. Pengadopsian praktik pertanian inovatif dan berkelanjutan, serta promosi agritourism, dapat menarik wisatawan domestik dan internasional, menyediakan sumber pendapatan tambahan bagi petani dan komunitas pedesaan. Dukungan pemerintah, investasi infrastruktur, dan kolaborasi lintas negara sangat penting untuk mempromosikan agritourism dan praktik pertanian yang berkelanjutan.

Digitalisasi pertanian di ASEAN melalui integrasi teknologi digital dan IoT dalam agritourism membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan komunitas pedesaan. Mengatasi tantangan akses dan literasi digital, serta mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan dan agritourism, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya. Kolaborasi antara negara-negara ASEAN dan dukungan dari organisasi internasional sangat penting untuk mencapai potensi penuh dari digitalisasi pertanian dan agritourism di kawasan ini.

Oleh: Anak Agung Gde Satia Utama – Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga

Secara lebih lengkap, informasi mengenai artikel ini dapat diunduh di laman web: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/1366/1/012018/meta