Universitas Airlangga Official Website

Dinamika Keluarga Penyintas COVID-19: Perspektif Orang Tua dan Keluarga

Situasi Covid-19 di Indonesia meningkat dimana klaster keluarga menjadi tren penyebaran tertinggi. Di Indonesia, sejak 3 Januari hingga 27 Januari 2021, jumlah kasus Covid 19 mencapai 1, 012, 350 kasus (WHO, 2021) dengan angka sebaran tertinggi di Kota Jakarta (25.05%); Jawa Barat (13.1%); Jawa Tengah (11.7%); Jawa Timur (10.6%) (https://covid19.go.id, 2021). Secara nasional angka kematian dari kasus terkonfirmasi berjumlah 28,468 (2.8%) (WHO, 2021). Khusus di Surabaya, hasil analisis berdasarkan penelusuran dan laporan Satgas Covid-19, penyebaran Covid-19 di dominasi dari klaster keluarga (Sulistyawati & Puspita, 2020).

Situasi pandemik Covid-19 berdampak pada lingkungan terbesar (makrosistem) dan lingkungan terkecil atau keluarga (mikrosistem). Keluarga mempunyai peran dan fungsi utama dalam pembentukan individu yang berkualitas sehingga situasi penyebaran Covid-19 klaster keluarga akan mempengaruhi peran dan fungsi keluarga yang dapat memicu krisis serta mengancam kesejahteraan keluarga baik orang tua maupun anak. Menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pemilihan partisipan menggunakan kriteria inklusi, yaitu: keluarga (kedua orang tua/ bapak/ibu) penyintas Covid- 19 yang memiliki putra/iberusia 7-18 tahun; (2) anak berusia 7-18 tahun dengan orang tua penyintas COVID-19 (baik salah satu ibu/ayah/ keduanya); (3) bersedia menjadi partisipan dalam penelitian dan metode pengumpulan data, yaitu: wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara semi-terstruktur ditemukan dinamika keluarga penyintas COVID-19  berdasarkan perpektif orang tua dan anak yaitu status sosial ekonomi (SSE) dan spiritual belief merupakan faktor yang terkait dalam pembentukan respon keluarga terkait kejadian terkonfirmasi positif COVID-19.

SSE adalah representasi status individu dalam masyarakat yang ditentukan oleh Pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Sebagian besar keluarga penyintas Covid-19 pada penelitian ini mengenyam Pendidikan Tinggi, berprofesi sebagai karyawan atau pegawai tetap dengan penghasilan tetap setiap bulan dengan jumlah besaran sesuai level pekerjaan menurut masing-masing instansi. Status SES yang cukup baik mendukung pada proses pengasuhan orang tua kepada anak, misalnya konsumsi makanan disertai multivitamin, dan pemberian informasi terkait Covid-19 dan protocol kesehatan yang perlu dilakukan anak selain kemampuan mengakses pelayanan kesehatan dan menjaga kesehatan keluarga dengan baik. Selain SSE, respon, coping dan sustainability pada penelitian ini menjelaskan tentang tanggapan keluarga penyintas Covid-19 pada saat terkonfirmasi positif, menjalani perawatan dan pengobatan hingga proses penyembuhan serta menggunakan sumber-sumber yang tersedia untuk mencapai kesembuhan dan dalam melakukan peran dan fungsinya di keluarga dalam mengatasai masalah yang dihadapi dan berlanjut menggunakan sumber-sumber yang tersedia untuk mencapai kesembuhan dan dalam melakukan peran dan fungsinya di keluarga. Tema ini di dukung tiga sub tema yaitu: (1) berpikir positif dan negatif; (2) problem solving; dan (3) care dan support untuk sustainability.

Penulis: Nuzul Qur’aniati, Ilya Krisnana, D wi Adven Erina Putri, Mutiara Handasari

Jurnal: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37096709/