Universitas Airlangga Official Website

Dokter UNAIR TV Bagikan Edukasi Kenali Gangguan pada Lambung

Edukasi Gangguan Lambung Dokter UNAIR TV (Sumber: Rosi)

UNAIR NEWS – Gangguan pada lambung adalah salah satu penyakit yang sangat dikhawatirkan oleh banyak orang. Pasalnya kondisi tidak nyaman pada lambung dapat menyebabkan gangguan nafsu makan sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan lainnya seperti kurang terpenuhinya nutrisi tubuh.

Melalui Dokter UNAIR TV, tim kedokteran UNAIR memberikan edukasi dalam mengenali gangguan lambung, Kamis (20/04/2023). Dalam acara itu, tim turut mengundang Prof Muhammad Miftahussurur dr M Kes Sp PD KGEH PhD FINASIM, selaku Wakil Rektor UNAIR bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi dan selaku Gastroenterohepatology Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr Soetomo Surabaya.

“Pada dasarnya, segala keluhan yang menyangkut tentang lambung itu kita bedakan penyebabnya dari luar atau dari dalam. Jadi tidak heran jika awalnya memang harus melakukan pemeriksaan USG,” tuturnya

Prof Mifta menjelaskan gangguan pada lambung itu banyak, mulai dari gastritis, maag, maupun gerd. GERD. Gangguan lambung merupakan salah satu kelainan yang terjadi pada perut bagian atas yang disebabkan aliran asam lambung yang naik menuju ke kerongkongan, radang, dan lain-lain.

Gejala yang Muncul

Masing-masing asam lambung memiliki gejala yang berbeda-beda. GERD umumnya memiliki tanda gejala yang terasa seperti mulut pahit, batuk kronik yang tidak sembuh-sembuh, sesak sampai dengan asma.

“Keluhan gangguan lambung yang lain biasanya nyeri bagian atas, mual, kembung, kemudian ada juga rasa nyeri setelah makan,” jelasnya.

Ilustrasi oleh CNN Indonesia
Tatalaksana Pengobatan

Prof Miftah menuturkan bahwa untuk memberikan penatalaksanaan gangguan lambung, perlu melakukan pemeriksaan yang menyeluruh. Pemeriksaan itu mulai dari endoskopi untuk mengetahui adanya robekan atau tidak pada lambung, selanjutnya juga dapat melakukan pengecekan pH meter untuk mengukur kadar asam lambung yang naik.

“Dari sana kita tahu apakah makan pasien harus ditambah atau tidak, dimajukan atau tidak, diberikan obat tambahan atau tidak, jadi lebih efektif mengobati sesuai dengan siklus lambung,” ujarnya

Puasa sebagai Terapi

Menanggapi banyaknya kasus tersebut, Prof Miftah menceritakan bahwa banyak pasiennya yang sembuh dari gangguan asam lambung karena berpuasa. Menurutnya kondisi berpuasa akan membuat seseorang menjadi lebih disiplin dalam mengatur waktu makan.

“Artinya kalau kita mau berpuasa ya berpuasa yang benar. Sunnahnya dijalankan, jangan tidak sahur. Kalau berbuka ya dahulukan dengan takjil jangan langsung makan yang berat. Puasa jangan tidur terus,” jelasnya

Menurut Prof Mifta porsi istirahat dan kualitas tidur juga dapat mempengaruhi kesehatan lambung. Hal demikian terjadi karena metabolisme dalam tubuh berjalan cepat saat seseorang tertidur. Sehingga jika tidak memperhatikan kualitas tidur maka akan berpengaruh pada kondisi metabolisme tubuh.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan

Baca Juga: Dokter UNAIR TV Ulas Hernia pada Anak