Universitas Airlangga Official Website

Dokter UNAIR TV Ulas Kiat Berpuasa Ramadhan Aman dan sehat Bagi Usia Lanjut

dr Novira Widajanti SpPD K-Ger FINASIM dalam gelaran Program UNAIR TV/ (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Ramadhan merupakan bulan yang suci dan penuh berkah, di mana setiap orang berlomba-lomba dalam hal kebaikan dan menjalankannya puasa dengan sempurna. Akan tetapi bagi orang yang lanjut usia (lansia), puasa terkadang terasa berat.

Hal itu berkaitan dengan kondisi tubuh lansia yang sudah rentan. Terlebih jika di usia lanjut seseorang memiliki penyakit tertentu yang mengganggu kelancaran ibadah puasa. 

Namun meskipun demikian, tidak perlu khawatir, dalam program Dokter UNAIR TV, dr Novira Widajanti SpPD K-Ger FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen-SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan bagi lansia agar tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan baik.

  1. Perbanyak minum air putih

Dokter Novira menyebut pada proses menua maka akan terjadi perubahan fisiologis pada tubuh. Cadangan fungsional akan menurun. Dehidrasi merupakan permasalahan yang sering dialami oleh para lansia akibat kurangnya minum selama berpuasa.

Selain itu, sambungnya, karena menurunnya status kesehatan rangsangan haus pada lansia akan turut menurun. Lansia perlu mempersiapkan diri banyak minum air putih saat berbuka dan sahur.

“Selama berpuasa usahakan tetap minum 8 gelas setiap harinya,” ujar dokter Novira pada program yang dilaksanakan Selasa (5/4/2022).

  1. Asupan gizi seimbang

“Sering menurunnya status kesehatan lansia, penciuman dan pembauan juga mulai menurun. Lansia akan lebih pilih-pilih jenis makanan. Faktor gigi, sulit menelan juga turut mempengaruhi. Akan tetapi, asupan gizi yang seimbang harus tetap diperhatikan oleh lansia pada saat berpuasa,” jelas dokter Novira.

Lebih lanjut, Dokter Novira menyarankan agar mengkonsumsi karbohidrat kompleks, seperti gandum, sereal pisang dan sebagainya. Agar tidak cepat diserap.

  1. Periksa kondisi kesehatan

Sebelum menjalankan ibadah puasa, sebaiknya lansia melakukan cek kesehatan terlebih dahulu kepada dokter. Hal itu agar mengetahui apakah kondisi kesehatannya baik untuk menjalankan ibadah puasa atau tidak.

“Sindrom geriatri sering dikaitkan oleh dokter untuk melihat kondisi kesehatan lansia, lansia dengan penyakit komorbid akan diberikan saran dan solusi terbaik oleh dokter,” ujar dokter Novira.

  1. Lakukan olahraga ringan

Bulan puasa seharusnya tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga bagi lansia, sekalipun hanya aktivitas fisik. Lansia perlu tetap bergerak aktif untuk menjaga kebugaran. Aktivitas fisik dengan intensitas ringan tetap dapat dilakukan pada saat menjelang berbuka.

“Lansia bisa melakukan stretching atau sekedar jalan-jalan kecil untuk tetap bugar, melancarkan aliran darah dan mengendurkan otot-otot,” jelasnya.

  1. Tidur yang cukup

Kurang tidur menjadi salah satu penyebab seseorang yang berpuasa terlihat sangat kelelahan dan mengantuk sepanjang hari. Tips yang cukup efektif, tandasnya, adalah dengan menerapkan sleep hygiene. Yaitu ruang tidur hanya diperuntukkan untuk tidur, sehingga saat sudah lelah bisa langsung tidur. Kalaupun masih susah, bisa dengan minum air hangat atau susu terlebih dahulu.

Untuk mengantisipasi rasa kantuk karena kurang tidur, lansia dapat menyiasatinya dengan tidur malam lebih awal karena harus bangun untuk sahur. “Saat siang hari, usahakan untuk tidur selama 1-2 jam. Itu sudah cukup,” ungkapnya.

Di akhir, dokter Novira menyampaikan bahwa usia lanjut bukanlah suatu halangan untuk melakukan aktivitas sehat dan mandiri. “Di dalam bulan puasa maupun diluar puasa tetap produktif,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan