Universitas Airlangga Official Website

Dorong Revitalisasi UMKM, BBK UNAIR beri Pelatihan Pemasaran Produk

Potret masyarakat desa Nguwok membuat produk jamu tradisional. (Sumber: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam mendukung visi kebermanfaatan program Belajar Bersama Komunitas Universitas Airlangga (BBK UNAIR), Kelompok BBK Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan mengadakan pelatihan dan edukasi pemasaran produk bernama Griya Jamu Nguwok. 

Kelompok BBK itu terdiri dari Fadillah Andriani Putri (FKM), Muhammad Benoit Hakeem Al-Riso (FISIP), Alfina Sarah Sadjidah (FKP), Asdiansyah Firoos Ramadhani (FIB), Felicia Zefanya (FPsi), Cynthia Haristiana Derika (FISIP), Defa Athaya Qatrunada (FIB), Handrianus Vianey (FKP), Brilyan Yofidhuha Wahdani (FTMM), dan Maria Setya Dewanti (FST). 

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih melestarikan pengobatan alternatif dan tradisional. Umumnya, pengobatan tersebut merupakan warisan dari generasi ke generasi. Salah satunya ada di Desa Nguwok Kabupaten Lamongan yang masih melestarikan pengobatan tradisional melalui jamu. 

Felicia menerangkan bahwa timnya terdorong untuk memaksimalkan potensi Desa Nguwok. Mayoritas masyarakat Desa Nguwok memiliki mata pencaharian sebagai penjual dan produsen jamu tradisional untuk pengobatan tradisional. 

“Masyarakat di Desa Nguwok memiliki anggapan bahwa jamu merupakan salah satu solusi alternatif yang ampuh dalam mengatasi berbagai permasalahan penyakit. Maka hal nya, masyarakat desa menjadi produsen jamu untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya,” terang Felicia pada (24/7/2024). 

Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR itu menambahkan bahwa masyarakat Desa Nguwok masih memasarkan produk dengan konvensional. Mayoritas masyarakat hanya menjual produk jamu tradisional dengan berkeliling dan memasarkan di sekitar desa

“Sangat disayangkan bahwa produk jamu tradisional yang mereka produksi hanya dapat terjual di lingkungan Desa Nguwok. Seharusnya, produk mereka dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas supaya meningkatkan daya tarik dan jual dari produk jamu Nguwok itu sendiri,” imbuhnya. 

Foto Kelompok BBK bersama dengan warga desa (Sumber: Istimewa)

Kelompok BBK UNAIR mengajarkan bagaimana menarik konsumen melalui packaging yang menarik. Selain itu, mereka menghimbau masyarakat menggunakan kemasan yang food grade untuk keamanan konsumen dan produk. Tidak lupa, terdapat juga memberikan pengajaran pemasaran produk agar dapat terjual di pangsa pasar luar. 

Felicia bersyukur bahwa niat baik timnya mendapat respon positif dari masyarakat desa. Masyarakat desa berantusias selama pelatihan berlangsung. Felicia berharap ilmu yang mereka berikan dapat menguntungkan dan bermanfaat untuk masyarakat desa. 

“Dengan ini, Kelompok BKK UNAIR Desa Nguwok berharap dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat upaya mewujudkan tri dharma perguruan tinggi. Selain itu, masyarakat Desa Nguwok dapat mengembangkan produk hingga luar wilayah Jawa,” harap Felicia

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Edwin Fatahuddin

Baca juga: Mahasiswa UNAIR Raih Juara 1 di Olimpiade Vokasi Indonesia