n

Universitas Airlangga Official Website

Dr. Falih: Memimpin itu Menyeimbangkan Sistem

Ilustrasi
Ilustrasi oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Pada Liputan khusus “Dekan Kita” kali ini, UNAIR NEWS akan mengenalkan lebih dekat pembaca dengan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga. Ialah Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si., selaku dekan FISIP yang menjabat pada periode 2015 hingga 2020.

Ditemui UNAIR NEWS pada Selasa (30/1), dekan yang akrab disapa Falih itu menuturkan berbagai kiat dan upaya yang sudah dilakukan untuk memajukan kampus orange itu. Selain itu, ia juga memaparkan berbagai trik dan berbagai upaya untuk mendorong UNAIR menjadi kampus kelas dunia.

Sebelum menjabat sebagai Dekan FISIP, Falih telah memiliki pengalaman kepemimpinan yang baik. Tercatat, ia pernah membawa Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM,) Sekolah Pascasarjana UNAIR berakreditasi A. Capaian itu tentu tidak ia lakukan sendiri, banyak komponen yang harus dilibatkan. Oleh sebab itu, tambahnya, dalam memimpin FISIP UNAIR diperlukan upaya untuk mengakomodasi semua kepentingan dan pihak. Baik itu mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik).

“Saya kira FISIP ini seperti kapal tanker, isinya mahasiswa, dosen, dan tendik. Mereka adalah komponen-komponen, aset, yang harus di-guide untuk mengembangkan FISIP secara bersama-sama. Kuncinya, dengan pengalaman itu, adalah bagaimana ketiga komponen ini bisa harmonis, melaju dengan irama yang seimbang. Jangan merusak struktur bangunan,” ujar Falih.

Prinsip yang selalu dipegang teguh, tambah beliau, adalah prinsip nyendok. Artinya, sebagai pimpinan di FISIP harus selalu berada di bawah dan siap untuk melayani. Oleh sebab itu, ketika ditanya mengenai perencanaan untuk mendorong UNAIR menjadi kampus kelas dunia, Falih berupaya untuk tetap memperhatikan elemen di fakultas hingga pusat.

“Sesuai target dari rektorat, karya ilmiah di FISIP perlu dioptimalkan. Tentu strategi pertama, saya mengoptimalkan dosen. Saya harus realistis juga bahwa diantara dosen itu dedikasinya untuk menulis beragam. Tetapi saya juga membuka energi baru untuk mahasiswa S1, S2, dan S3,” jelasnya.

Perihal berbagai target ke depan, Falih mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya seperti peningkatan akademik di FISIP. Hal itu dilakukan dengan mengharmoniskan setiap komponen yang berbeda-beda karakternya.

Selain itu, Falih juga merencanakan untuk memberikan bantuan dana bagi dosen yang melanjutkan studi ke jenjang S3. Khusus untuk dosen muda, Falih menekankan agar studi ke luar negeri. Untuk mendorong hal itu telah disediakan kesempatan belajar bahasa Inggris secara gratis.

“Untuk membuat FISIP lebih baik, kita tidak pernah berpikir parsial. Dosen, tendik, dan mahasiswa harus dijaga. Filosofi saya, subsistem harus serasi-seimbang. Dosen sejahtera, tendik sejahtera, mahasiswanya juga sejahtera,” ucap Falih.

Pada akhir wawancara, Falih yakin bahwa UNAIR dapat mencapai target sebagai universitas kelas dunia dibawah kepemimpinan saat ini. Untuk itu, dalam filosofinya, semua komponen kampus harus maju bersama. Baik prodi atau pun fakultas merupakan satu tim yang indah.

“Sehingga UNAIR bisa lebih kokoh karena ditunjang oleh 14 fakultasnya dengan prima,” tegas mantan Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara itu.

 

Penulis: Mohammad Alfarizqy

Editor: Nuri Hermawan