Universitas Airlangga Official Website

Efek Biomodulator Deode Laser 650 NM Terhadap Proses Peningkatan Ekspresi Faktor Pertumbuhan

Foto by Senergy

Pulpitis adalah istilah klinis dan histologis yang berarti terjadi inflamasi pada pulpa gigi, secara klinis terbagi menjadi pulpitis reversible  dan irreversible, dan secara histologis dijelaskan sebagai akut, kronis, atau hiperplastik. Pulpitis reversible adalah diagnosis klinis dari pemeriksaan subjektif dan objektif yang mengindikasikan bahwa inflamasi dapat dihentikan dan pulpa kembali normal. Tanda klinisnya berupa rasa tidak nyaman pada pasien apabila diberi rangsangan, dan akan segera hilang apabila rangsangan dihentikan. Faktor penyebab pulpitis reversible adalah karies, terbukanya dentin, dan kebocoran dari tambalan.

Pulpitis reversible bisa dirawat dengan vital pulp therapy. Vital pulp therapy merupakan cara untuk memepertahankan dan menjaga agar pulpa tetap sehat pada keadaan setelah terpapar trauma, karies, atau prosedur restoratif maupun kelainan anatomi gigi. Tujuan utama perawatan ini adalah untuk menginisiasi pembentukan dentin reparative. Vital pulp therapy bisa dilakukan dengan pemberian material seperti kalsium hidroksida, MTA, biodentin, ataupun dengan strategi lain seperti aplikasi laser, teknologi ozone, silver diamine fluoride, ataupun yang lainnya.

Salah satu penanda penyembuhan pada pulpa terbuka yang mengalami inflamasi adalah terbentuknya jembatan dentin. Jembatan dentin berperan sebagai barrier terhadap rangsangan dari luar, oleh karena itu jumlah dan homogenitas dentin bridge, dan ada atau tidaknya tubuli dentin pada pembentukan jembatan dentin sangat berperan dalam kesuksesan perawatan pulpa.

Penelitian terbaru tentang struktur dan komposisi dentin menyatakan bahwa matriks dentin mengandung beberapa komponen yang memegang peranan penting dalam regulasi jaringan karena kemampuan bioaktifnya. Oleh karena itu, dentin dianggap sebagai reservoir growth factor ( faktor pertumbuhan cadangan) dan sitokin. Growth factor dan sitokin ini diproduksi oleh odontoblas selama dentinogenesis yang akan berubah menjadi dentin setelah terjadi biomineralisasi.

Tahapan penyembuhan pada proses dentinogenesis reparatif terbagi menjadi 4 langkah yaitu, inflamasi, rekruitmen sel progenitor, proliferasi sel progenitor, dan diferensiasi akhir.

Growth factor dan sitokin merupakan kunci molekul signalling (pemberi isyarat) yang akan mengontrol dan meregulasi seluler yang terlibat dalam perkembangan, keseimbangan dan pemulihan jaringan serta berperan dalam menginisiasi dan meregulasi pemulihan jaringan pada pulpa gigi.

Sebelum dibentuknya dentin reparatif, sel pulpa gigi akan mensekresikan berbagai faktor pertumbuhan yang dapat menginduksi angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) dan proliferasi yaitu FGF-2, TGFβ1, PDGF, VEGF-A dan TNF-α. Dari faktor pertumbuhan  tersebut, VEGF-A merupakan faktor pertumbuhan yang berperan dalam proses perkembangan gigi, angiogenesis pada kompleks dentin pulpa, dan proliferasi yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan pulpa dan pembentukan jembatan dentin. TGF-β1 berperan dalam homeostasis dan perbaikan jaringan dalam tubuh.  

Laser dengan spektrum warna merah dengan panjang gelombang 630-675nm atau Low Level Laser Therapy (LLLT) sering digunakan dalam dunia medis karena efek anti inflamasi, analgesik, dan biostimulasi. Selain itu, LLLT juga mampu mempercepat proses penyembuhan luka. Penggunaan laser dalam perawatan vital pulp therapy memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan teknik konvensional. Beberapa keuntungan diantaranya adalah efek dekontaminasi, efek hemostatik, dan efek biostimulasi. Efek biomodulator laser berupa berkurangnya inflamasi dan rasa nyeri, mempengaruhi proliferasi sel dan migrasi sel, cytodifferentiation odontoblast like cells, sintesis ekstra seluler matriks dentin, dan pembentukan dentin reparatif pada pulpa yang mengalami inflamasi.

Penelitian tentang penggunaan laser dioda untuk perawatan pulp capping sedang berkembang. Penelitian yang dilakukan oleh Cannon et al (2011) memberikan hasil bahwa laser diode 810 nm menunjukkan sifat  hemostatik, antibakteri yang signifikan dibandingkan coagulating agents kimiawi seperti (ferric sulfate, chlorhexidine, dan diluted formocresol solution). Penelitian lain mengatakan bahwa penggunaan laser diode 810 nm lebih efektif dibandingkan teknik pulp capping konvensional. Laser diode (810 nm – 980 nm) dapat diserap dengan baik oleh hemoglobin dan cocok untuk dekontaminasi kavitas dan koagulasi pulpa yang terbuka. Telah diteliti tentang efek biomodulator deode laser pada sel pulpa gigi dengan melihat ekspresi dari dua macam faktor pertumbuhan TGF beta 1 dan VEGF-A. Hasilnya Diode laser dengan panjang gelombang 650 nm dengan waktu paparan 40 detik menunjukkan proses penyembuhan dengan melihat peningkatan ekspresi 2 macam faktor pertumbuhan tersebut.

Penulis: Prof. Dr. Sri Kunarti, drg., M.S., Sp.KG (K)                             

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/biomodulator-of-diode-laser-irradiation-on-odontoblast-like-cells