Universitas Airlangga Official Website

Efek Kardioprotektif Ekstrak Crocus sativus L. pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2

ILUSTRASI: Penderita Diabetes. (Foto: Istimewa)
ILUSTRASI: Penderita Diabetes. (Foto: Istimewa)

Diabetes mellitus tipe 2 diantaranya ditandai dengan adanya hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan kondisi dimana kadar gula tubuh melebihi nilai rerata normal, dan hal ini dapat terjadi akibat adanya resistensi insulin. Efek negatif hiperglikemia diantaranya menyebabkan kerusakan mikrovaskuler dan makrovaskuler pada organ dan jaringan tubuh penderita bila terjadi dalam beberapa waktu lamanya. 

Pada penelitian oleh tim dosen dan mahasiswa di Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, Pada penelitian oleh tim dosen dan mahasiswa di Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, dianalisis potensi ekstrak saffron dengan nama latin Crocus sativus L. Ekstrak saffron tersebut telah dilaporkan dapat menurunkan kadar gula darah, baik pada model hewan coba maupun manusia. 

Ekstrak saffron dilaporkan dapat meningkatkan sekresi insulin sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Senyawa fitokimia aktif yang terdapat pada ekstrak saffron diantaranya adalah picrocrocin, crocin, safranal dan crocetin. Lebih lanjut, ekstrak fitokimia tersebut dilaporkan memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Namun, sejauh ini belum banyak dilaporkan bagaimana efek pemberian ekstrak saffron terhadap berbagai penanda biologis yang berkaitan dengan terjadinya penyakit-penyakit kardiovaskuler seperti tekanan darah, indeks massa tubuh, kadar gula darah acak, kadar sitokin proinflamasi, kadar lipid darah serta kadar senyawa oksidatif seperti malondialdehyde. Untuk itu tim kami melakukan studi tinjauan sistematik diikuti dengan suatu meta analisis pada beberapa basis data ilmiah seperti Web of Science, Science Direct, CNKI, CBM dan Pubmed serta Cochrane Library. Penelitian dilakukan mengikuti alur pada PRISMA dan telah didaftarkan di PROSPERO.

Dari 455 pasien yang dilaporkan pada 7 artikel penelitian klinis, diamati bahwa setelah pemberian ekstrak saffron, kadar gula darah acak dan kadar biomarker proinflamasi turun secara signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Meskipun demikian, penurunan signifikan tidak ditemukan pada kadar lipid darah, maupun senyawa radikal lipid. Pola serupa juga ditemukan pada tekanan darah maupun indeks massa tubuh pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 yang diberi ekstrak saffron bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. 

Ekstrak saffron telah dilaporkan dapat mempercepat pengambilan gula darah dan menurunkan inflamasi sistemik pada hewan coba model diabetes mellitus. Hal ini dianalisis karena adanya peningkatan proses fosforilasi senyawa-senyawa yang memegang peranan penting dalam proses metabolisme glukosa.

Hasil penelitian tersebut diharapkan akan dapat memberikan data awal mengenai potensi ekstrak saffron sebagai agen kardioprotektor dan diharapkan bahwa penelitian lanjutan di bidang ini dapat semakin memperjelas potensi tersebut sehingga dapat membawa manfaat yang lebih luas bagi para penderita diabetes mellitus tipe 2.

Penulis: Prof. Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D. 

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: 

https://doi.org/10.1016/j.dcmed.2024.01.002

https://authors.elsevier.com/sd/article/S2589377724000028

Citation: Prameswari AS, Kalanjati VP, Yuliawati TH, Abdurachman A, Miftahussurur M. Cardioprotective of Saffron (Crocus sativusL.) treatment in patients with type 2 diabetes mellitus: a systematic review and meta-analysis. Digital Chinese Medicine, 2023, 6(4): 381-392.