UNAIR NEWS – BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR mengadakan kegiatan webinar yang dikemas melalui Rumpi Bareng Isu Kekinian (RUBIK) dengan tema “The Science Behind Screen Time: Effects on Mental and Physical Health”. Hadir dalam webinar tersebut, Dr Rahkman Ardi Mpsych atau yang kerap dipanggil Ardi selaku dosen Psikologi UNAIR.
Webinar yang digelar pada Sabtu (5/5/2024) membahas mengenai perubahan mental yang dialami oleh mahasiswa, khususnya ketika sudah terlalu lama melihat gadget. Ardi menyebut bahwa mental manusia dapat berubah ketika mendapatkan perlakuan baru. Beberapa manusia mampu mengendalikan kondisi mentalnya, namun tidak jarang beberapa manusia sulit mengontrol mentalnya sehingga mengalami perubahan.
Faktor Kecanduan
Ardi menyebutkan bahwa saat ini, banyak sekali kemudahan yang dapat diakses melalui screen handphone. Kemudahan itu muncul dan berakibat terhadap kecanduan manusia menatap layar, sehingga hal ini menimbulkan kebiasaan buruk bagi manusia. Ia mengatakan bahwa faktor tersebut muncul dikarenakan aksesibilitas, anonimitas, dan keterjangkauan informasi didapatkan dengan mudah melalui handphone.
“Kemudahan ini, bagaikan dua mata pisau, yang seakan-akan memberikan manfaat dan terkadang justru memberikan dampak buruk bagi manusia. Buruknya dengan mendapatkan kemudahan ini, manusia cenderung malas melakukan aktivitas yang dirasa semua bisa dilakukan melalui handphone. Contohnya, membeli makanan melalui online food,” ungkapnya.
Ardi mengatakan bahwa sifat kecanduan terhadap layar handphone akan berdampak terhadap kerja otak. Manusia cenderung akan memanfaatkan teknologi dengan maksimal, tanpa memikirkan keadaan sekitar. Hal demikian yang menurutnya mampu merubah kondisi yang sejatinya manusia bersifat sosial, dikarenakan ada handphone, mereka memilih untuk sendiri.
Kemampuan Komunikasi
Ardi menyebutkan kemudahan teknologi juga mempengaruhi terhadap gangguan kognitif yang dimiliki oleh manusia. Gangguan kognitif tersebut, memberikan dampak terhadap kemampuan komunikasi manusia. Ia menyebut bahwa kemampuan komunikasi manusia yang semula bertemu tatap muka, dengan adanya layar handphone menjadi dapat berkomunikasi tanpa bertemu wajah secara langsung.
“Perkembangan teknologi semakin mengubah peradaban berkomunikasi, yang dulunya secara konvensional, kini bisa secara online. Terkadang komunikasi secara virtual tidak baik, karena kita tidak dapat mengetahui secara langsung kondisi lawan bicara kita seperti apa,” ucapnya.
Ardi menyebutkan bahwa selain gangguan kognitif, terdapat pula perubahan mood. Hal itu berakibat pula pada kondisi tekanan mental yang berubah. Ia mengatakan, perlu adanya kontrol dari diri sendiri untuk dapat membatasi penggunaan teknologi sesuai dengan porsinya.
Penulis : M. Akmal Syawal
Editor : Khefti Al Mawalia