Universitas Airlangga Official Website

Esensi Penguatan Ekonomi Politik Lokal dan Isu-isu Krisis 

Prof Rudi saat memberikan paparan. (Foto: Panitia)
Prof Rudi saat memberikan paparan. (Foto: Panitia)

UNAIR NEWS – Prof Dr. Rudi Purwono yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR turut hadir dalam Acara INDEF School of Political Economy (ISPE) yang diselenggarakan pada Senin (16/10/2023). Pada kesempatan itu Prof. Rudi Purwono membawakan topik “Pencapaian Tujuan Pembangunan Melalui Penguatan Ekonomi Politik (Lokal)”.

Dalam paparannya, Prof. Rudi Purwono mengupas berbagai aspek ekonomi politik, menjelaskan hubungan erat antara proses ekonomi dan proses politik. la merujuk pada pandangan Schahrir tahun 1993 yang menekankan pentingnya memahami keterkaitan antara berbagai aspek, proses, dan institusi politik dengan kegiatan ekonomi, seperti produksi, investasi, pembentukan harga, perdagangan, dan konsumsi.

Prof. Rudi Purwono juga mencermati pola hubungan antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, partai politik, organisasi buruh, dan lembaga konsumen, serta bagaimana keterkaitan ini memengaruhi ekonomi Indonesia. Dalam konteks ini, ia menggarisbawahi bahwa ekonomi Indonesia lebih bersifat political economy daripada pure economics.

“Ekonomi politik tidak bisa kita lepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai warga Indonesia harus memahami ekonomi politik Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, Prof. Rudi Purwono menyebut bahwa nasionalisme Indonesia sesuai dengan pemikiran Bung Karno yang menitikberatkan pada tiga prinsip, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Selama sesi diskusi, Prof. Rudi Purwono juga membahas isu-isu yang sering muncul menjelang pemilihan presiden, seperti perdebatan antara ekonomi kerakyatan dan neoliberalisme. Ekonomi kerakyatan, menurutnya, merupakan konsep kemandirian ekonomi yang mendukung kedaulatan politik dan identitas budaya.

Sementara itu, neoliberalisme adalah rekomendasi kebijakan pembangunan yang seringkali dihubungkan dengan negara-negara yang mengalami kesulitan membayar utang dan masalah ekonomi lainnya.

Terakhir, Ia juga membandingkan dua krisis ekonomi, yaitu Krisis Moneter tahun 1997/1998 dan Pandemi COVID-19. la menyoroti berbagai aspek yang memengaruhi ekonomi dalam kedua krisis tersebut, termasuk sinergi antara badan eksekutif dan legislatif, peran pemerintah pusat dan daerah, serta peningkatan bisnis berbasis digital.

Paparan Prof. Dr. Rudi Purwono memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya memahami ekonomi politik dalam konteks Indonesia dan bagaimana isu-isu ekonomi politik memengaruhi pembangunan di tingkat lokal maupun nasional.

Penulis: Rosali Elvira Nurdiansyarani

Editor: Feri Fenoria