Universitas Airlangga Official Website

Estimasi Kelelahan Visual Melalui Eye Tracker dengan Analisis Regresi

Foto oleh pepsdreamdecor.in

Cara tradisional untuk mendeteksi kelelahan visual adalah dengan menggunakan kuesioner atau menggunakan frekuensi fusi kritis dari pertukaran frekuensi tinggi karena kelelahan mata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi apakah perilaku gerakan mata dapat digunakan sebagai alat objektif untuk pendeteksian kelelahan visual.

Tiga puluh tiga peserta diuji dalam penelitian ini. Survei kelelahan visual subyektif mereka, frekuensi fusi kritis, dan pelacak mata satu menit tatapan diukur sebelum dan setelah 20 menit tugas kelelahan visual. Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tugas kelelahan visual pada survei dan fitur yang diturunkan dari pelacak mata. Dengan analisis regresi berganda dengan empat fitur pelacak mata, total durasi waktu fiksasi lingkaran dalam, durasi terpanjang waktu melihat lingkaran dalam, jarak saccade maksimum, dan radius fokus, nilai kuadrat regresi lebih besar dari 0,9 untuk semua data frekuensi fusi kritis dan ketika penilaian kelelahan visual subjektif lebih besar dari 12 poin.

Studi ini memperlihatkan bahwa perilaku gerakan mata dapat digunakan untuk pendeteksian kelelahan visual dengan lebih sensitif daripada penilaian fusi kedipan kritis tradisional. Dengan demikian, perilaku gerakan mata ini dapat menjadi indicator psikologis untuk menilai kelelahan visual, terutama pada tatapan presisi. Pelacak mata juga dapat memberikan model regresi yang baik agar sesuai dengan pengukuran frekuensi fusi kritis tradisional dan survei kelelahan visual subjektif.

Penulis: Dr. Rimuljo Hendradi, M.Si

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.hindawi.com/journals/js/2022/7642777/

Authors:  Hui-Ju Lin, Li-Wei Chou, Kang-Ming Chang, Jing-Fong Wang, Sih-Huei Chen, Rimuljo Hendradi

Title:  Visual Fatigue Estimation by Eye Tracker with Regression Analysis

https://doi.org/10.1155/2022/7642777