Universitas Airlangga Official Website

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia

Penyakit mental psikotik yang disebut skizofrenia mempengaruhi 20 juta orang di seluruh dunia. Ketidakmampuan untuk membangun interaksi interpersonal dengan orang lain dalam waktu, tempat, dan konteks tertentu, serta kelainan kognitif, emosional, linguistik, dan perilaku, merupakan ciri-ciri gangguan ini. Berdasarkan survei Riskesdas 2018 yang dilakukan di Indonesia, pada tahun 2013 hingga 2018, 7 dari setiap 1.000 pasien menderita skizofrenia. Di Jawa Timur, indikator mereka yang mendapat pengobatan penyakit jiwa mencapai 37,47%, menurut survei Years of Disabled Persons Life (YLDS), dan gangguan jiwa mencapai 13,5%. Antipsikotik dan terapi psikososial biasanya diperlukan untuk pengobatan skizofrenia jangka panjang.

Ada dua kategori utama antipsikotik: normal dan atipikal. Skizofrenia adalah penyakit yang sering kali mengalami remisi dan kambuh. Banyak orang yang menderita skizofrenia tidak sepenuhnya memahami penyakitnya dan mungkin tidak meminum obat sesuai petunjuk. Mengikuti terapi ketika penderita gangguan psikotik tidak dirawat di rumah sakit merupakan proses kompleks yang sangat sulit diidentifikasi.

Menurut beberapa penelitian, kurangnya kepatuhan ini menjadi salah satu penyebab kekambuhan, rawat inap kembali di rumah sakit, dan biaya pengobatan yang lebih tinggi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan terhadap terapi, namun penyebab mendasarnya masih belum diketahui. Menurut berbagai temuan penelitian, 19,1% peserta tidak mengikuti rejimen pengobatan. Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah yang mempengaruhi banyak orang, tidak hanya penderita skizofrenia.

Kepatuhan pengobatan juga merupakan kesulitan bagi mereka yang menderita penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, nyeri kronis, penyakit menular seksual, penyakit paru obstruktif, dan kondisi kejiwaan lainnya. Konsep kepatuhan adalah “sejauh mana perilaku seseorang dalam menjalankan diet, mengonsumsi obat, dan/atau mengubah gaya hidup sesuai dengan rekomendasi yang diakui dari para ahli kesehatan”. Karena obat resep (antipsikotik) harus diminum sesuai petunjuk dokter.

Dalam penelitian ini, kepatuhan minum obat disebut sebagai perilaku. Kepatuhan mungkin mempunyai efek yang cepat. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan psikotik dapat memperburuk gejala kejiwaan dan berdampak negatif pada interaksi sosial dan menyebabkan bunuh diri. Pada tahun 2005, biaya kepulangan pasien skizofrenia yang tidak mematuhi izin masuk rumah sakit bervariasi dari US$1.392 juta hingga $1.826 juta (14) Akibatnya, dampaknya berdampak pada masyarakat dan juga individu.

Dengan menggunakan metode literature review dari 20 artikel dari database elektronik Scopus, Science Direct, SAGE, Psychinfo, dan PubMed, kriteria inklusi artikel dalam bahasa Inggris antara tahun 2019 dan 2021, yang menggunakan desain penelitian kuantitatif dan orang-orang berusia antara 18 dan 65 tahun sebagai partisipan.

Hasil kajian menemukan penurunan status, umur hidup, lama sakit, penyalahgunaan narkoba, derajat pendidikan, dan keparahan penyakit ternyata mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan minum obat. Pengaruhnya terhadap praktik terapeutik, khususnya penyampaian psikoedukasi. Penting untuk memahami variabel-variabel yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada individu dengan skizofrenia. Hasilnya, studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan data empiris yang berkaitan dengan aspek tinjauan pengobatan.

Pertama, dari tiga belas publikasi, hasil identifikasi cukup konsisten karena tiga belas diantaranya (19,7%) memiliki temuan penelitian yang hampir sama namun berasal dari lokasi penelitian yang berbeda. Selain itu, sebagian besar penelitian (90,1%) menggunakan desain cross-sectional, sehingga tidak mungkin untuk menentukan hubungan sebab akibat. Terlepas dari keterbatasan penelitian, ada banyak makalah yang diperiksa, dan mencakup berbagai topik, oleh karena itu unsur-unsur yang ditemukan dalam tinjauan literatur ini dapat dianggap sebagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kepatuhan minum obat.

Dapat disimpulkan dari hasil kajian data empiris penelitian ini mengungkap bahwa unsur-unsur yang terkait dengan kepatuhan minum obat terdapat elemen-elemen yang sangat penting dalam menciptakan perawatan guna meningkatkan kepatuhan. Kesenjangan dalam literatur ditemukan, dan ide-ide penelitian dan intervensi di masa depan juga perlu dikaji lebih mendalam pada penelitian yang akan datang.

Penulis: Faizatur Rohmi, Prof. Ah. Yusuf, Rizky Fitriasari, Dr. Moses Glorino Rumambo Pandin

Jurnal: Factors Affecting Medication Adherence Among Patient With Schizophrenia: A Literature Review