Universitas Airlangga Official Website

Faktor Predisposisi Ras pada Mahasiswa Kedokteran Gigi

Ilustrasi by Halodoc

Kesehatan rongga mulut sering kali diabaikan oleh kebanyakan masyarakat. Hal ini dikarenakan penyakit yang terjadi di rongga mulut biasanya berlangsung lambat dan tidak berdampak langsung pada kematian. Sehingga, kebanyakan masyarakat tidak menganggap kesehatan rongga mulut sebagai masalah yang serius. Padahal, kesehatan rongga mulut sangat memegang peranan penting dalam kondisi kesehatan umum seluruh rongga tubuh manusia. Rongga mulut menjadi salah satu jalan masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. Dengan adanya sistem pertahanan tubuh, maka tubuh akan terlindung dari penyakit. Salah satu sistem pertahan tubuh pada manusia adalah saliva atau air liur di rongga mulut. Rongga mulut sangat rentan terjadi trauma baik fisik, kimia maupun mekanik. Sehingga, sangat perlu menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut.

Salah satu penyakit rongga mulut yang sering dijumpai adalah RAS (Recurrent Aphthous Stomatitis) atau yang dalam bahasa awam dikenal sebagai sariawan kambuhan. Sebuah studi menyebutkan prevalensi terjadinya RAS sebanyak 20% di seluruh dunia. RAS dapat dijumpai pada rongga mulut sebagai bentukan ulser atau masyarakat awam menyebutnya sebagai sariawan berwarna putih dengan bentuk oval atau bulat. Sariawan ini biasanya akan sembuh dalam 7-10 hari. Namun, akan terjadi secara berulang dalam 2-3 bulan dan terkadang menimbulkan keluhan nyeri. Beberapa faktor yang dapat memperparah terjadinya RAS adalah trauma lokal, stress, kekurangan nutrisi, genetik, alergi makanan dan adanya penyakit sistemik contohnya crohn diseases.

Salah satu kelompok yang sering mengalami RAS adalah pada mahasiswa. Tuntutan akademik dan stress yang tinggi dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya RAS pada mahasiswa. Salah satu penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukan bahwa prevalensi terjadinya RAS mencapai angka 36,5% pada mahasiswa kedokteran gigi.     Sebuah penelitian dilakukan pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Airlangga dengan total 156 partisipan yang bersedia menjadi subjek penelitian. Pada penelitian ini diketahui bahwa sebanyak 94 responden memiliki riwayat mengalami RAS, dengan 69 respondennya adalah wanita. Pada penelitian ini juga diketahui beberapa faktor pemicu terjadinya RAS antara lain, sebanyak 73 responden (77,7%) berkaitan karena adanya trauma lokal, 63 responden (71,3%) berkaitan karena adanya stress, 39 responden (41,5%) berkaitan karena adanya defisiensi nutrisi, 34 responden (36,2%) berkaitan karena adanya faktor genetik, 24 responden (25,5%) berkaitan karena adanya alergi, dan 18 responden (19,1%) berkaitan karena adanya kelainan sistemik.

Dari data tersebut dapat dilihat faktor pemicu terbanyak berkaitan dengan adanya trauma lokal dan stress. Trauma lokal yang paling sering dialami adalah karena trauma saat menyikat gigi. Trauma yang terjadi saat menyikat gigi dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan epitel mukosa rongga mulut yang akan mempengaruhi sistem pengunyahan penderitanya. Sedangkan, faktor pemicu stress pada penelitian ini paling banyak diperoleh pada mahasiswa tingkat akhir atau mahasiswa pada tahun keempat. Tingkat stress yang tinggi, jam tidur yang kurang pada mahasiswa tingkat akhir dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya sariawan yang berulang. Kurangnya waktu istirahat dapat mempengaruhi hormon kortisol yang dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa rongga mulut. Penelitian lebih lanjut terkait penangan RAS pada mahasiswa perlu dilakukan, serta diperlukan penelitian lanjutan dengan pemeriksaan objektif untuk mengonfirmasi terjadinya RAS pada responden.

Penulis: Indriasari Putri Rahmadhany, S.KG ; Fatma Yasmin Mahdani drg., MKes ; Meircurius Dwi Condro Surboyo drg., M.Kes., Sp.PM ; Adiastuti Endah Parmadiati drg., M.Kes., Sp.PM(K) ; Pamela Handy Cecilia, S.KG ; Natasya Fauzia Sukmawati, S.KG Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami dengan judul “Predisposing Factors for Recurrent Aphthous Stomatitis among Undergraduate Dental Students” pada Journal of Health and Allied Sciences NU, 2022 melalui link berikut:  https://www.thieme-connect.com/products/ejournals/pdf/10.1055/s-0042-1748523.pdf