Universitas Airlangga Official Website

Faktor yang Mempengaruhi Capaian Terapi Insulin pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus

ILUSTRASI diabetes melitus. (Foto: klikdokter.com)
ILUSTRASI diabetes melitus. (Foto: klikdokter.com)

Diabetes melitus (DM) merupakan problem kesehatan global, prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun, dengan tingkat morbiditas, mortalitas dan kebutuhan biaya pengobatan yang tinggi. Pencegahan komplikasi ditentukan oleh tingkat pengendalian gula darah. DM tipe 2 merupakan populasi mayor dari penderita DM. Keberhasilan pengobatan pasien DM tipe 2 dalam kendali gula darah masih rendah. Untuk mencegah terjadinya komplikasi, menurunkan morbiditas dan mortalitas, serta dalam rangka upaya penghematan biaya pengobatan, maka perlu dilakukan evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan manajemen pengobatan diabetes untuk menetapkan strategi intervensi manajemen terapi pada kelompok pasien ini. 

Insulin merupakan pengobatan diabetes yang efektif, baik untuk mengatasi kondisi hiperglikemia akut maupun untuk memaksimalkan terapi pengobatan. Namun tingkat kepatuhan penggunaan insulin khususnya di Indonesia masih sangat rendah. Hambatan yang berhubungan dengan pasien telah dilaporkan menyumbang sekitar 30% dari faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan capaian terapi insulin. Salah satunya adalah kepatuhan terhadap pengobatan  yang masih belum optimal dan merupakan masalah serius terutama di populasi negara berkembang. Hal tersebut menyebabkan sebanyak 45% pasien DM tipe 2 gagal mencapai kontrol glikemik yang ditargetkan.

Penelitian bertujuan menganalisis kepatuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terhadap capaian terapi DM khususnya penggunaan insulin pada pasien rawat jalan DM tipe 2. Penelitian bersifat observasional cross sectional yang dilakukan di Poli Penyakit Dalam RSUA Surabaya. Uji regresi logistik berganda dilakukan untuk mengukur pengaruh faktor pasien, faktor klinis, lama penggunaan insulin dan regimen insulin terhadap kepatuhan dan capaian terapi insulin serta pengaruh kepatuhan terhadap capaian terapi insulin pada pasien.

Dari 141 responden yang berpartisipasi dalam penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, kepatuhan terhadap pengobatan insulin ditemukan sebesar 33,3%. Responden yang mencapai target kontrol glikemik adalah 36,2% (HbA1c), 39% (GDP), dan 43,3% (GD2PP). Hasil analisis regresi logistik berganda menunjukkan durasi pengobatan insulin berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan (p-value 0,013) dan kontrol glikemik postprandial (p-value 0,049), sedangkan faktor pasien, faktor klinis, dan regimen insulin tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan maupun hasil terapi insulin. Disimpulkan kepatuhan dan keberhasilan DM dengan insulin masih rendah, durasi terapi merupakan faktor determinan. Diperlukan upaya komprehensif untuk meningkatkan kepatuhan dan luaran terapi.

Penulis : Prof. Dr. apt. Budi Suprapti, M.Si / apt. Surya Dwiyatna, S.Farm, M.Farm.Klin

Baca Juga: Penguatan Tata kelola Blue Carbon di Indonesia