UNAIR NEWS – Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) besama Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat. Kegiatan tersebut sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berlangsung pada Jumat (29/9/2023) di Kecamatan Rungkut, Surabaya. Kepada UNAIR NEWS (1/10/2023), Ketua Pengmas FF UNAIR Prof Dr apt Juni Ekowati MSi, mengatakan bahwa kegiatan tersebut mendapat pendanaan dari DRTPM Kemendikbud RI tahun 2023 dan sebagai salah satu rangkaian peringatan Dies Natalis ke-60 FF UNAIR. Pengmas ini fokus pada pelatihan dan peningkatan kualitas produksi dan pemasaran minuman kesehatan berbasis bunga telang.
“Kampung wisata Telang telah dinobatkan sebagai agrowisata. Warga Kelurahan Penjaringan Sari memiliki lahan dengan tanaman bunga telang dan telah memiliki produk unggulan yaitu minuman telang,” ungkapnya.
Namun, jelasnya, produksi tersebut masih mengalami beberapa kendala, antara lain kesulitan dalam pengolahan dan penyimpanan bahan baku simplisia bunga telang. Selain itu, kesulitan penyiapan produk karena tidak awetnya produk dan kendala dalam hal pemasaran juga menjadi permasalahan.
Manfaat Bunga Telang
Prof Juni pun menjelaskan jika bunga telang memiliki kandungan antosianin yang tinggi sehingga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan antara lain sebagai antioksidan. Oleh karena itu, konsumsi bunga telang bagus sebagai minuman seduhan maupun dicampur dengan makanan lain.
“Hal ini menjadi nilai tambah bagi pelaku usaha makanan dan minuman, karena bunga telang mudah dikreasikan menjadi pewarna makanan maupun jadi minuman kesehatan,” tambahnya.
Dalam kegiatan itu, ada beberapa materi. Antara lain, materi aspek mutu dan keamanan pangan oleh Prof Mochammad Yuwono, cara penyiapan simplisia bunga telang oleh Farida Ifadotunnikmah PhD, strategi sukses UMKM di era digital oleh Sylva Alif Rusmita CIFP, serta praktek pembuat minuman oleh Neny Purwitasari MSc.
Berikan Alat Pengering
Pada kegiatan ini, masyarakat juga mendapat alat pengering untuk memproduksi bahan simplisia dan buku tentang kemasan pangan. Harapannya, alat tersebut dapat bermanfaat untuk memperlancar produksi simplisia. Sementara buku bermanfaat untuk pemilihan kemasan pangan yang aman dan layak edar.
“Masyarakat mendapat manfaat secara menyeluruh. Mulai dari menyiapkan bahan yang aman, berkualitas, dan terjaga mutunya. Serta, bisa meningkatkan penjualan dengan strategi marketing yang baik,” ujarnya. (*)
Penulis : Afrizal Naufal Ghani
Editor : Binti Q Masruroh