UNAIR NEWS – Enam mahasiswa menjalani uji publik pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) tingkat Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi. Uji publik sendiri diadakan di Ruang Sidang FIKKIA Giri pada Sabtu (11/11/2023). Peserta dinilai secara langsung tiga juri dalam ajang tersebut, yaitu Syifaul Lailiyah (dosen Prodi Kesehatan Masyarakat FIKKIA); Arif Habib Fasya SPi MSi (dosen Prodi Akuakultur FIKKIA); dan Bodhi Agustono drh MSi (dosen Prodi Kedokteran Hewan FIKKIA). Komponen penilaian uji publik terdiri atas capaian unggulan, gagasan kreatif, dan kemampuan berbahasa inggris.
Pembina Garuda Sakti FIKKIA Faisal Fikri drh MVet mengatakan mahasiswa FIKKIA terus memacu jiwa kompetitor untuk terus melaju menghasilkan prestasi. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi duta pengembangan diri untuk FIKKIA yang lebih baik. Beliau mengimbau peserta tak gentar melihat fakultas yang sudah lebih awal berdiri. Sejatinya FIKKIA berdiri sebagai fakultas ke-17 UNAIR juga memiliki taring dan ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fakultas lainnya.
“Dinamika ke depan banyak kedatangan program internasional, kompetisi, pertukaran mahasiswa. Jadi, jangan takut dan minder,” kata dosen Tim Pendamping Kemahasiswaan itu.
Mahasiswa Berprestasi Terpilih
Juara I mahasiswa berprestasi dari angkatan 2021 dan 2022 akan terpilih maju ke Pilmapres tingkat universitas. Mereka juga berkesempatan mengikuti kegiatan internasional FIKKIA. Pemenang utama mahasiswa berprestasi angkatan 2021 diraih Gusti Ayu Illiyin Putri Santosa dari Program Studi S1 Kedokteran Hewan. Mahasiswa yang juga merupakan Vet Student Ambassador Royal Canin tersebut membawakan gagasan kreatif berupa Catvet sebagai aplikasi layanan kesehatan untuk kucing.
“Aku sampai gabisa berkata-kata dan sangat senang atas capaian ini,” tuturnya
Sedangkan Juara I mahasiswa berprestasi FIKKIA angkatan 2022 disabet Muhammad Ridwan dari program studi kesehatan masyarakat. Gagasan kreatif yang dibuat adalah program “Melangkah Maju: UKS/M Membangun Sehat Mental Dalam Mendukung SDGs dan Menghadapi Era Industri 4.0.”
Secara holistik program berfokus pada tiga aspek, yaitu meningkatkan kesadaran siswa tentang kesehatan mental, pemberian dukungan emosional, dan penciptaan lingkungan sekolah yang positif. Program tersebut memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan mental siswa di seluruh Indonesia dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Ridwan mengungkapkan penghargaan tersebut menjadi prestasi untuk lebih berprestasi dan mengembangkan diri menjadi sosok yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja keras dan usaha saya selama menjadi mahasiswa. Saya juga merasa bersyukur atas dukungan dari keluarga, teman-teman, dan dosen-dosen saya,” ungkapnya.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria
