Universitas Airlangga Official Website

Fisika UNAIR Adakan Lokakarya sebagai Solusi Riset Kolaborasi di Tengah Pandemi

UNAIR NEWS – Di era pandemi saat ini banyak bidang yang terdampak salah satunya adalah bidang penelitian. Umumnya, para peneliti melakukan kolaborasi riset dengan peneliti lain di dalam maupun luar negeri. Namun, selama pandemi berlangsung tidak sedikit dari para peneliti yang menunda risetnya.

Maka dari itu, tim Research Center for Quantum Engineering Design (RCQED) di bawah naungan Departemen Fisika Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan lokakarya berjudul “The Usage of Computational Methods in Applied Research: Chapter of Quantum ESPRESSO for Ab-initio Calculations”. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa-Rabu (19-20/10/21) itu secara daring tentang perhitungan struktur elektronik material dengan fasilitas komputasi klaster Riven.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan dua sesi, yakni kuliah umum dengan jumlah peserta 110 orang, dan sesi latihan yang hanya dihadiri 20 peserta terdaftar. Uniknya, para peserta latihan berasal dari berbagai universitas, antara lain enam mahasiswa doktor Universiti Kebangsaan Malaysia, masing-masing satu mahasiswa doktor Universiti Putra Malaysia dan Universiti Malaysia Perlis, dua orang dosen dari Universitas Jember, satu mahasiswa sarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, sembilan mahasiswa sarjana Universitas Airlangga, dan satu dari industri.

Dr. Ira Puspitasari selaku ketua penyelenggara, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun komunitas saintifik di bidang penggunaan metode komputasi spesifik di wilayah Timur Indonesia.

“Saat ini RCQED mengarahkan riset mereka pada penggunaan machine learning untuk mempelajari keadaan kuantum pada sistem kompleks yang terlibat dalam reaksi biologis. Pendekatan yang dilakukan dari dua sisi, sisi data sains dan sisi mekanika kuantum. Lokakarya kali ini fokus pada sisi mekanika kuantum,” tambahnya.

Para peserta dalam sesi latihan mendapatkan izin untuk mengakses Riven (fasilitas komputasi klaster). Fasilitas komputasi klaster itu dibangun secara mandiri oleh RCQED lewat kesuksesan mengelola proyek-proyek riset semenjak 2017.

“Dr. Ferensa Oemry (pembicara tamu dari ketua kelompok riset Komputasi Material, LIPI, Red) dan dibantu oleh Dr. Enggar Alfianto, melatih para peserta untuk mendapatkan konfigurasi elektronik dan energi material sederhana, seperti molekul air dan benzen serta permukaan besi, aluminium, dan emas. Konfigurasi elektronik material adalah besaran kuantum yang dapat memprediksi semua sifat-sifat fisis, kimia, dan optis dari material. Saat ini perhitungan konfigurasi elektronik masih berbasis mekanika kuantum, yang RCQED harapkan nanti dapat digantikan oleh machine learning sehingga objek riset dapat lebih kompleks,” terang dosen Sistem Informasi UNAIR tersebut.

Dengan adanya kegiatan tersebut, tim lokakarya berpesan bahwa kondisi pandemi kita tetap harus berkarya. Jika sulit melakukan eksperimen, metode komputasi dapat menjadi solusi. Klaster Riven yang dapat diakses dari jarak jauh memungkinkan kolaborasi dalam komputasi. (*)

Penulis: Asthesia Dhea Cantika

Editor: Binti Q. Masruroh