UNAIR NEWS – Dalam upaya mendekatkan masyarakat terhadap pemahaman mengenai gangguan spektrum autisme (GSA), Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menyelenggarakan webinar nasional bertajuk Lebih Dekat dengan Gangguan Spektrum Autisme pada Sabtu, (28/6/2025). Kegiatan itu merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat FK UNAIR dan terbuka untuk umum secara gratis melalui platform Zoom.
Webinar ini menjadi wadah edukatif yang mempertemukan pakar di bidang neurologi anak dan psikiatri untuk membahas berbagai aspek penting terkait autisme, mulai dari deteksi dini hingga peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan GSA.
Menghadirkan narasumber utama dr Yunias Setiawati SpKJ SubspAR(K), FISCM yang membahas peran penting keluarga dalam mendampingi anak dengan GSA melalui materi bertajuk Peran Vital Keluarga dalam Tumbuh Kembang Anak dengan Spektrum Autisme: Membangun Sinergi Pola Asuh yang Positif. Ia menekankan bahwa pola asuh yang suportif dan konsisten dapat membantu anak berkembang lebih baik dalam aspek sosial, emosional, dan kognitif.
Dampak Pola Asuh Orang Tua
Dalam pemaparannya, ia menyatakan, pola asuh positif sangat penting dalam mendukung perkembangan anak dengan spektrum autisme. Melalui pendekatan ini, kita dapat membantu meningkatkan pengetahuan, perilaku, hingga kognisi orang tua dalam pengasuhan.
Ia juga menyoroti pentingnya memahami peran ayah dan ibu secara berbeda namun saling melengkapi. “Ibu biasanya berperan sebagai sosok yang nurturing, penuh kasih sayang dan perhatian. Sementara itu, ayah sering terlibat dalam aktivitas bermain, dan ini justru memberikan stimulus penting untuk perkembangan fisik dan emosional anak,” ujarnya.
Ia mengajak para orang tua untuk terlibat aktif dalam terapi anak dan tidak hanya menyerahkan sepenuhnya pada tenaga profesional. “Orang tua harus mencari tahu metode belajar yang sesuai, aktif bermain bersama anak, menjaga rutinitas, serta konsisten dalam pengasuhan di rumah. Konsistensi ini menjadi kunci agar pola asuh berjalan efektif dan anak bisa merasa aman secara emosional,” terangnya.
Selain itu, dr Yunias juga mengingatkan pentingnya memberikan pujian dan penghargaan terhadap kemajuan kecil sekalipun. Menurutnya, hal itu akan mendorong motivasi anak untuk terus berkembang. Ia juga mendorong orang tua agar tidak ragu bekerja sama dengan terapis dan guru di sekolah dalam menyusun rencana tumbuh kembang anak yang sesuai.
“Memilihkan sekolah yang tepat bagi anak autis juga merupakan bagian penting dari proses pengasuhan. Sekolah harus mampu memberikan lingkungan yang suportif dan inklusif, serta tenaga pengajar yang memahami kebutuhan khusus anak,” tutupnya.
Penulis : Dheva Yudistira Maulana
Editor : Khefti Al Mawalia