Universitas Airlangga Official Website

FKM UNAIR Dukung Percepatan Program KTR Surabaya

Sesi Talkshow Bunda PAUD Surabaya Perigatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia “Hidup Sehat Vs Asap Rokok” (Sumber: Rosita).

UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) gelar talkshow Bunda PAUD “Hidup Sehat Vs Asap Rokok”, Jumat,(09/06/2023). Dalam acara itu, FKM UNAIR bekerja sama dengan Airlangga Health Promotion Center (AHPC) UNAIR, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 

“Perlu kita ketahui sekarang ini banyak sekali anak-anak yang merokok. Dari itu saya berharap nantinya ibu-ibu PAUD ini dapat menjadi garda terdepan untuk menanggulangi kasus tersebut,” ujar Dr Santi Martini dr M Kes, Dekan FKM UNAIR, Ketua RGTC IAKMI Jatim sekaligus narasumber talkshow. 

Dalam talkshow yang berlangsung, beberapa alasan anak merokok adalah karena penasaran dan pergaulan. Kebiasaan orang dewasa yang anak-anak lihat, akan mudah mereka (anak-anak) tirukan. Hal itu terbukti dengan prevalensi perokok aktif dari anak-anak yang sudah mencapai 16 persen. 

“Yang lebih memprihatinkan lagi, penelitian terbaru menyatakan bahwa pengeluaran kebutuhan rokok lebih besar dari kebutuhan pokok,” imbuh Dr Santi 

Mendukung hasil penelitian itu, Dr Siti Rahayu Nadhiroh SKM M Kes, Dosen Departemen Ilmu Gizi FKM UNAIR juga sebagai narasumber turut menyampaikan bahwa dampak merokok dapat meningkatkan stunting. Hal demikian dapat terjadi mengingat kandungan asap rokok dapat merusak sebagian besar fungsi tubuh, seperti halnya pertumbuhan dan perkembangan anak. 

“Ada penelitian yang menyatakan terdapat 10 kali lipat kandungan nikotin dalam rambut seorang bayi yang terkena asap rokok. Penelitian lain juga menegaskan bahwa perokok pasif berisiko terkena dampak lebih tinggi dari perokok pasif,” tegas Dr Siti Rahayu Nadhiroh SKM MKes.

Upaya Pengendalian Rokok Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya telah menetapkan Perda Nomor 2 tahun 2019 serta Perwali Nomor 110 tahun 2021 yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok. Tak hanya itu UNAIR sebagai kampus terbaik Indonesia turut berperan aktif dan mengeluarkan Peraturan Rektor mendukung program tersebut. 

“Dari sini kita simpulkan rokok itu sangat berbahaya, sehingga bukan hanya aksi edukasi saja, tapi iklan rokok, penjualan rokok, budaya rokok di sekitar juga harus mulai kita perhatikan dan kendalikan,” tegas Dr Santi. 

Upaya pemberian sanksi kepada pelanggar peraturan sudah ditetapkan dengan berbagai mekanisme oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Fasilitas pendampingan bagi pecandu juga tersedia di beberapa fasilitas kesehatan. Selanjutnya, menurut Dr Santi upaya yang harus dijalankan ialah terus menekan dan menuntaskan Surabaya Tanpa Asap Rokok. 

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan