Universitas Airlangga Official Website

FKp UNAIR Gelar Ruang Lintas dalam Edukasi Pertolongan Kecelakaan

Edukasi Pertolongan Pertama Kecelakaan Lalu Lintas (Sumber: Naura)

UNAIR NEWS – Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan ruang lintas dalam edukasi mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan. Acara tersebut tersebut di SMKN 5 Surabaya, Selasa (07/10/2023). 

“Acara ini bagian dari project base learning (PJBL) dari mahasiswa FKp UNAIR angkatan 2020”, ujar Anita Firmanti selaku wakil ketua pelaksana. 

Lebih lanjut Anita menuturkan, bahwa edukasi ruang lintas ini menjadi sesuatu yang penting. Hal itu dikarenakan kasus kecelakaan lalu lintas di Surabaya sendiri sudah cukup banyak terlebih korbannya adalah remaja. 

“Karena kasus kecelakaan kan banyak ya jadi rasanya mereka perlu tahu bagaimana cara menangani kasus kecelakaan bukan hanya bagaimana cara mencegah kecelakaan sendiri,” jelasnya

Edukasi Kecelakaan Lalu Lintas

Dalam edukasi kecelakaan itu, Sapta Bayu Nugroho dan Aisya Shofwatun Nisa selaku pemateri menjelaskan tentang cara melakukan evakuasi awal dan menangani korban berisiko. Hal demikian dilakukan agar tidak terjadi komplikasi tindakan yang dapat membahayakan kondisi korban.

“Penanganan pertama itu menentukan kelanjutan dari tindakan medis. Kadang sebenarnya kondisinya tidak kritis tapi karena kesalahan pada saat evakuasi dan pertolongan pertama kondisi korban malah dalam bahaya,” ujar Sapta.

FKp UNAIR Selenggarakan Ruang Lintas Dalam Edukasi Pertolongan Kecelakaan

Tata cara pertolongan pertama mulai dari cara melepas helm. Kondisi kepala korban harus dikunci pada saat melepas helm. Hal itu dilakukan agar menghindari adanya cedera pada leher. 

“Yang paling penting lagi jangan melakukan pertolongan sendiri jika tidak mampu. Ajak orang sekitar. Pahami bahwa korban tidak boleh di kemuni agar pasukan oksigen bisa masuk optimal,” tegas Sapta

Selanjutnya, Sapta menjelaskan cara mengangkat korban. Cara ini dengan menyeret korban, memapah korban, mengangkat dengan lock up dan lock roll. 

“Penting ya kenali patah tulang dan memar pada korban. Kalau korban ada cedera jangan angkat dengan metode lock roll, jika tidak ada tandu. Paling aman dengan lock up,” terangnya. 

Selain dari evakuasi, harus komunikasi dengan call center 112. Dalam proses menunggu pertolongan medis sebisa mungkin melakukan tindakan untuk mengamankan korban dan membebaskan jalan napas korban.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan