Universitas Airlangga Official Website

FTMM UNAIR Serahkan Inovasi Sepeda Listrik TRECE ke Puskesmas di Sumenep

Penyerahan Sepeda Listrik TRECE kepada pihak puskesmas (Sumber: Panitia)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) menyerahkan inovasi sepeda listrik ke Puskesmas Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura. Penyerahan itu menjadi salah satu rangkaian bentuk pengabdian masyarakat (pengmas) FTMM di Pulau Garam.

Isu tentang polusi udara yang semakin tinggi menyebabkan masalah lingkungan yang memicu berbagai macam sumber penyakit. Selain itu, akses bahan bakar minyak (BBM) di daerah 3T juga tidak merata seperti layaknya di kota. 

Salah satu yang terdampak adalah pelayanan kesehatan untuk masuk ke wilayah terpencil yang terkendala BBM dan biaya tidak murah. Muncul solusi alternatif transportasi melalui penerapan penggunaan kendaraan listrik.

Kegiatan serah terima sepeda listrik terselengara pada Jumat (8/9/2023) di pendopo Kecamatan Dungkek. Hadir secara langsung dan memberikan sambutan serta diskusi adalah pimpinan Kecamatan Dungkek, Puskesmas Dungkek, Perwakilan LPPM UNAIR, Perwakilan ACDH UNAIR, serta Tim Pengmas FTMM.

Sepeda listrik itu merupakan hasil karya tangan dingin civitas akademika FTMM. Turut hadir dalam penyerahan itu kader kesehatan desa dan peserta SEGTA dari berbagai negara. 

Bukan hanya itu, dr Edi, pimpinan Puskesmas Dungkek, dan Prof Dr Retna Apsari MSi, perwakilan tim pengabdian masyarakat FTMM. Keduanya turut melakukan sesi uji coba sepeda listrik di areal Kantor Kecamatan Dungkek. 

Sambutan yang diberikan sebelum Penyerahan TRECE  (Sumber: Panitia)

Untuk Pelayanan Kesehatan

Prof Dr Retna Apsari MSi menyebut penyerahan sepeda listrik bertujuan untuk dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Termasuk menjadi poin utama Kecamatan Dungkek dalam menghadapi isu global polusi udara. Selain itu, menurut Prof Retna, hal itu sebagai bentuk pengenalan dan penguatan posisi Pulau Gili Iyang sebagai destinasi wisata Pulau Oksigen. 

“Program tersebut (pengmas, Red) merupakan kelanjutan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Pulau Gili Iyang pada 2 tahun sebelumnya,” katanya. 

Peserta SEGTA memberikan Pertanyaan(Sumber: Panitia)

Sepeda Listrik Generasi Ketiga

Sebelumnya, dua sepeda listrik telah terpakai untuk pelayanan kesehatan di dua desa.  Sehingga tim innovator Electric Vehicle On Study EV-OS FTMM UNAIR memberikan nama sepeda listrik pada tahun 2023, yaitu TRECE (third electric bike). Artinya, sepeda listrik type ketiga.

Guru besar FST itu menjelaskan, kendaraan listrik karya Ksatria Airlangga itu memiliki pilihan 3 mode gaya berkendara dengan kecepatan tertinggi mencapai 40 km/jam. Dari segi jarak, TRECE dapat menempuh puluhan kilometer dalam setiap kali pengisian daya listrik.

“Secara umum TRECE dapat menempuh jarak 30 KM untuk penggunaan tanpa pedal dan jarak yang lebih jauh jika mengaktifkan fitur pedal assist,” katanya. 

Harapanya, program pengmas yang berkelanjutan tersebut dapat menjaga kontinuitas dan peran serta masyarakat. Khususnya untuk menjadi desa binaan yang semakin baik menuju lingkungan yang sehat.

Penulis: Azhar Burhanuddin 

Editor: Feri Fenoria