Universitas Airlangga Official Website

Gagas Game Online Bertajuk Permainan Tradisional Berbentuk, Mahasiswa FIB Juara I Lomba Esai Nasional 

Iqbal Rohim Al Farisi dan Shecilia Kriestyaning sabet Juara I Lomba Esai Nasional IMBASADI
Iqbal Rohim Al Farisi dan Shecilia Kriestyaning sabet Juara I Lomba Esai Nasional IMBASADI

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Iqbal Rohim Al Farisi bersama rekannya, yakni Shecilia Kriestyaning, membawa gagasan aplikasi game online bertajuk permainan tradisional. Kalahkan lebih dari 90 tim, keduanya berhasil meraih Juara I Lomba Esai Nasional Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah se-Indonesia (IMBASADI).

Suguhkan rancangan aplikasi game online ‘Prabu’, Iqbal dan Shecilia berangkat dari keresahan akan pudarnya kebudayaan Indonesia di kalangan anak-anak. Kepada UNAIR NEWS, Iqbal menyampaikan bahwa aplikasi Prabu sebagai bentuk revitalisasi dari permainan tradisional hingga dapat tetap eksis di kalangan anak-anak. 

“Kebudayaan itu kerap dianggap kuno dan sebagai sebuah ketertinggalan. Banyak anak-anak bermain game online seperti Mobile Legend dan PUBG hingga kecanduan. Melalui fenomena tersebut, timbul ide bagaimana jika kita bisa merevitalisasi permainan tradisional dalam aplikasi yang bernama Prabu,” ujar Iqbal. 

Sebagai revitalisasi dari permainan tradisional, aplikasi Prabu yang Iqbal dan Shecilia rancang sebagai upaya bentuk pelestarian budaya. Sehingga, permainan tradisional tetap eksis dan tidak ketinggalan zaman. Prabu dirancang sebagai kolaborasi antara teknologi yang ada dengan kebudayaan. 

“Jadi, permainan tradisional seperti Gobak Sodor misalnya. Kita adopsi menjadi game online. Jadi, anak-anak bisa kenal permainan tradisional melalui game. Yang harapannya dapat mengalihkan kecanduan anak-anak pada game online seperti ML,” jelas Iqbal. 

Berbeda dengan aplikasi lainnya yang telah ada, Prabu dirancang untuk dapat dimainkan secara online selayaknya Mobile Legend. Prabu dapat dimainkan bersama dengan kawan dan terhubung secara online. Sehingga, tidak hanya bermain, anak-anak akan memiliki interaksi yang dapat menggugah rasa penasaran. 

“Karena aplikasi ini interaktif, akan mengurangi rasa bosan pada anak-anak. Akan ada beragam permainan yang tersedia dalam satu aplikasi,” ujarnya. 

Selain menyediakan berbagai permainan, Prabu memiliki tayangan animasi yang berisi kebudayaan. Sehingga, tidak hanya melalui bermain, anak-anak dapat belajar tentang kebudayaan melalui tayangan animasi yang dikemas secara menarik. 

“Karena fokus kami adalah meningkatkan pengetahuan, revitalisasi budaya, dan pendidikan karakter. Jadi, melalui tayangan yang ada menjadi salah satu bentuk dari pendidikan karakter bagi mereka,” ujarnya, “terdapat pula kuis yang dapat memberikan pengalaman bagi anak-anak untuk belajar secara aktif,” tambah Iqbal. 

 Iqbal Rohim Al Farisi dan Shecilia Kriestyaning dalam presentasi lomba IMBASADI

Mulai melangkah menjadi satu keresahan awal bagi kalangan anak muda ketika ingin mengikuti perlombaan. Selain kekurangan yang ada, kegagalan seolah kerap menghantui langkah untuk memulai. Oleh karenanya, bagi Iqbal banyak belajar dan eksplorasi menjadi langkah penting untuk memulai. 

“Terus terang, saya pun ketika mengikuti lomba tidak langsung menjadi juara, ada kegagalan-kegagalan. Namun, melalui kegagalan itu kita dapat evaluasi letak kekurangan dan hal yang dapat dibenahi,” ujarnya, “untuk memulai, jangan fokus untuk menang, tapi fokus untuk berprogres,” tutup Iqbal. 

Penulis: Syifa Rahmadina

Editor Feri Fenoria

Baca juga:

UKM Karate DO UNAIR Borong 35 Medali di Ajang 5th National Karate Championship 2024

Mahasiswa UNAIR Raih Best Presentation IYEN 2024 di Malaysia