UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Ivone Pinastika dan Iqbal Rohim Al-Farizi usung gagasan platform digital berupa aplikasi kepenulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk pelajar. Melalui pemaparannya, Ivone dan Iqbal sabet Juara Kategori Presentator Terbaik.
Perlombaan KTI tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Scientific Festival, yang diselenggarakan oleh HIMAPIPA Universitas Tidar, Jawa Tengah. Perlombaan tersebut diikuti oleh ratusan peserta berskala nasional. Sesuai dengan tema yang di usung, “Mewujudkan Generasi Muda yaang Itelektual, kreatif, dan bertalenta”. Penyediaan aplikasi kepenulisan KTI yang digagas oleh Ivone dan Iqbal tergerak untuk memberikan fasilitas bagi pelajar untuk latihan menulis KTI.
“Aku jadi lihat ke belakang, kalau memang selama menjadi siswa menengah kita ngga di fasilitasi penuh dalam penelitian, makanya aku gagas platform itu, jadi seperti Wattpad versi KTI,” jelas Ivone, selaku ketua tim.
Menggugah Pelajar untuk Siap Menulis
Kepada UNAIR NEWS, Ivone mengungkapkan bahwa ia tergerak agar para pelajar, khususnya siswa menengah terlatih dalam kepenulisan ilmiah. Mengingat bagaimana pada jenjang kuliah, penulisan ilmiah sangat lekat dengan mahasiswa. “Jadi setidaknya ketika kuliah, mereka sudah terbiasa dalam hal penulisan dan membuat laporan penlitian,” tutur Ivone.
Meski telah banyak lembaga pemerintahan yang kerap menyelenggarakan kompetisi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Namun, masih banyak sekolah yang kurang dalam menyediakan pelatihan menulis. Maka dengan hal tersebut, melatih kebiasaan menulis ilmiah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis terhadap isu-isu yang ada dan penelitian.
Tips dan Trik Mengikuti Perlombaan
Tergugah mengikuti perlombaan, terutama KTI, Ivone mengaku ia tergugah untuk melatih kemampuan menulisnya. Sebagaiamana mahasiswa bahasa dan sastra, menulis adalah hal yang sangat melekat. Ia menambahkan, dengan terbiasa mengikuti lomba KTI, ia merasa lebih dimudahkan ketika menyusun skripsi nantinya.
Ivone menyampaikan bahwa, sebagai mahasiswa mencoba berbagai hal adalah hal yang patut dicoba. “Jangan takut buat mencoba, karena kita ngga tahu percobaan keberapa kita akan berhasil,” jelasnya. Melihat banyak sekali anak muda yang takut untuk mencoba, menurutnya sudah seharusnya memberanikan diri untuk terjun langsung dan keluar dari zona aman.
“Ngga perlu nunggu semester depan, karena kita semua pun berawal dari nggak bisa. Namun dengan banyaknya pengalaman untuk mencoba, itu yang membuat kita jadi bisa dan terbiasa,” tutur Ivone pada akhir wawancara.
Penulis: Syifa Rahmadina
Editor: Feri Fenoria