Universitas Airlangga Official Website

Gancar C. Premananto Ungkap Dekatnya Kaitan Manajemen dengan Bulan Ramadhan

Gancar C. Premananto selama proses pemaparan materi (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Untuk membuka pandangan mahasiswa lebih luas terkait hikmah yang dapat dipetik di bulan Ramadhan, khususnya pada bidang manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas  Paramadina menyelenggarakan seri ketiga dari webinar Hikmah Ramadhan pada Rabu (20/04/2022). Webinar yang mengusung judul “Ramadhan-Based Management” ini  mendatangkan Ketua Program Studi S-1 Manajemen Universitas Airlangga, Dr Gancar C Premananto, CMA CDM CNLP.

Sebagai pembukaan acara, pendiri Asian Association of Consumer Interest and Marketing (AACIM) itu menjelaskan bahwa maksud dari Ramadhan-Based Management adalah sebagai bentuk dari upaya pelaksanaan SDGs poin 17, yaitu partnership for goals. Harapannya, sambung Gancar, akan ada kolaborasi untuk meningkatkan ekonomi bagi para pelaku wirausaha serta kualitas pendidikan bagi mahasiswa.

“Kenapa kita mencoba sesuatu yang baru? Karena memang tadi kita dibekali oleh Tuhan, otak, untuk belajar sesuatu yang baru, maka kenapa kita tidak masuk ke hal-hal baru yang belum kita coba masuki?” Gancar bertanya untuk membuka sudut pandang peserta webinar.

Gancar menyinggung antara pentingnya perencanaan strategi dalam dunia manajemen, mulai dari penetapan tujuan hingga strateginya. Ia mencontohkan dari naiknya peringkat bidang keilmuan Manajemen dan Bisnis UNAIR berdasarkan QS WUR yang kemudian ia kaitkan dengan QS. Al-Baqarah:183 sebagai dasar hukum puasa di bulan Ramadhan.

Gancar mengatakan bahwa untuk bisa mencapai target naiknya peringkat, harus ada strategi dan KPI (Key Performance Indicator), parameter efektivitas dalam mencapai tujuan, yang harus diambil. Jika dilihat kembali dari al Quran, KPI bulan Ramadhan ini adalah dengan mengukur apakah kebaikan-kebaikan yang dilakukan sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, Ramadhan juga menjadi ajang yang baik untuk mengistirahatkan sebagian besar fungsi tubuh, utamanya pencernaan. Dunia manajemen mengklaim bahwa waktu istirahat adalah salah satu bagian penting karena dapat lebih memengaruhi produktivitas seseorang.

“Jadi, Ramadhan ini sebetulnya juga mengajarkan, (bahwa, red) hidup itu butuh istirahat. Dengan adanya istirahat, insha Allah kita akan lebih bekerja lebih baik, alat pencernaan kita itu akan bekerja lebih baik lagi,” ujar pemilik Digiseminar.id tersebut.

Lebih lanjut, Gancar juga mengupas salah satu perilaku pemimpin yang harus mengutamakan ketenangan dalam pengambilan keputusan. Berkesinambungan dengan itu, Ramadhan melatih pemeluk-pemeluk agama Islam untuk senantiasa bersikap sabar, diimplementasikan dengan salah satu keutamaan puasa itu sendiri, yakni menahan hawa nafsu, meliputi nafsu amarah, aluamah yang berada di pencernaan, dan supiyah yang letaknya di hati.

“Di masa krisis kita harus punya solusi dengan cepat, tapi juga menenangkan, tidak bikin marah. Belajar bagaimana menjadi pemimpin yang menenangkan, bukan malah pemimpin yang nggupuhi,” pesan Gancar.

Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri

Editor: Nuri Hermawan