Universitas Airlangga Official Website

Hadapi Kesenjangan Generasi Lewat Safety Connect, Mahasiswa UNAIR Raih Juara II

Talitha Rasda Kamalia (kiri), Carissa Dar Azizi (tengah), dan Alfa Nadira (kanan). (Foto: Istimewa)
Talitha Rasda Kamalia (kiri), Carissa Dar Azizi (tengah), dan Alfa Nadira (kanan). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR menorehkan Juara II dalam ajang Lomba Esai Seminar Nasional K3 yang diselenggarakan oleh UPN Veteran Jakarta pada Sabtu (5/7/2025). Tim tersebut terdiri dari Talitha Rasda Kamalia sebagai ketua, Alfa Nadira dan Carissa Dar Azizi sebagai anggota. Dalam ajang tersebut, mereka mengusung inovasi Safety Connect.

Inovasi itu lahir sebagai respon atas tantangan besar dari pergeseran struktur demografi pekerja yaitu dari Generasi Baby Boomers, Generasi X, dan Generasi Milenial menuju Generasi Z. Pergeseran tersebut menimbulkan adanya gap atau kesenjangan antar generasi yang berujung pada kegagalan komunikasi yang efektif.

“Safety Connect merupakan inovasi berupa program yang bertujuan untuk mengurangi hingga menghapuskan gap generasi antara Gen Z dengan generasi atas lainnya,” tutur Alfa, salah satu perwakilan tim tersebut.

Alfa menyatakan bahwa Safety Connect itu terdiri dari dua program yaitu Safety Sense dan Safety Buddy. Safety Sense berupa aplikasi monitoring kelelahan dan stres pada pekerja berbasis AI dan Wearable IoT.

“Dalam konteks kesenjangan generasi, aplikasi Safety Sense memang dirancang anonim untuk memastikan ruang aman bagi pekerja saat berbagi pengalaman, pendapat, maupun permasalahan pribadi dengan bebas tanpa takut dihakimi. Sekaligus, dapat memperkaya sudut pandang antar generasi,” jelasnya.

Sedangkan, Safety Buddy berupa program reverse mentoring yang mana Gen Z berperan sebagai inovator dan pengajar teknologi. Sementara generasi senior dalam Safety Buddy berperan membagikan pengalaman lapangan mereka sebelumnya.

“Nantinya, setiap Gen Z akan dipasangkan dengan pekerja senior untuk menjalani sesi mingguan selama dua jam setiap hari kerja untuk saling mengajari dan berbagi pengalaman lapangan,” jelas Alfa.

Alfa menyebutkan bahwa perlombaan tersebut merupakan pengalaman pertama mereka dan langsung mendapat juara. Ia pun membagikan strategi yang mereka jalani dalam mempersiapkan perlombaan itu. Pertama, perbanyak baca referensi baik dari jurnal maupun esai lainnya.

“Selalu baca referensi dan esai lain. Jangan hanya asal menuliskan ide,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan untuk tidak mudah menyerah. Sebab semua kompetisi pasti selalu ada tantangan yang harus dihadapi. “Banyak berusaha dan jangan mudah menyerah sesusah apapun rintangannya,” tutupnya.

Penulis: Septy Dwi Bahari Putri

Editor: Khefti Al Mawalia