Universitas Airlangga Official Website

Harmoni Industri Musik Indonesia

Foto by Quora

Industri musik merupakan salah satu industri yang berkembang pesat mengikuti perubahan jaman. Terkhusus di Indonesia saat ini, industri musik banyak digandrungi anak-anak muda yang berlomba-lomba menghasilkan banyak karya musik. Bagaikan rima dan irama yang harmonis, industri musik Indonesia memiliki beragam potensi. Hal ini terlihat jelas dari keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah memiliki musik tradisional yang khas, yang menunjukan jati diri daerah tersebut. Potensi lainnya yaitu perkembangan teknologi yang semakin kilat dan canggih. Di awal tahun 2000an, Musisi menjajakan karya mereka secara door to door ke berbagai label rekaman, namun sekarang para Musisi dapat dengan mudah memproduksi karya mereka secara independen dan efisien. Apalagi semenjak kehadiran layanan streaming music di pertengahan tahun 2000an sebagai trigger bagi pelaku music untuk terus menghasilkan karya-karya yang kreatif dan inovatif. Tentunya ini bukan hanya menjadi perhatian bagi mereka saja, tapi dengan adanya aplikasi streaming music, membuka kesempatan bagi semua orang untuk mulai berkarya di bidang music. Secara eksklusif aplikasi streaming music tidak hanya memanfaatkan teknologi terbaru tetapi juga menghadirkan model bisnis baru. Kemudian, dukungan pemerintah dalam menyediakan wadah dan fasilitas untuk berkarya sebebas-bebasnya adalah potensi penting. Keterlibatan pemerintah merambah atas pembaharuan undang-undang tata kelola musik dan hak cipta, merevitalisasi beberapa tempat sebagai pusat kreativitas bagi pelaku musik dan juga pelaku UMKM seperti LOKANANTA, MBloc, Pos Bloc dan JNM Bloc. Selanjutnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi bekerja sama dengan FESMI (Federasi Serikat Musisi Indonesia) & YAMI (Yayasan Anugerah Musik Indonesia) serta BPJS Ketenagakerjaan, menyediakan program BPJS-TK khusus untuk para Musisi.

Ibarat krescendo dan drescendo dalam dinamika musik, menggambarkan industri musik Indonesia yang tidak hanya memiliki potensi, tapi juga memiliki banyak tantangan. Di era digitalisasi ini, pelaku musik harus update dan melek teknologi untuk terus bertumbuh dan berkembang di industri ini. Tantangan lainnya muncul dari infrastruktur musik yang lebih Java Centric, belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar musik Indonesia juga lebih dominan mendengarkan aliran musik mainstream seperti musik pop, ini menjadi tantangan bagi pelaku musik aliran lainnya untuk berkarya membangun pasar mereka sendiri. Transparansi pembayaran royalti atas karya yang telah diciptakan juga menjadi tantangan bagi berbagai pihak di industri musik, dengan demikian pemerintah harus konsisten dan terbuka dalam menjalankan dan menegakkan undang-undang, untuk menjaga kepercayaan pelaku musik terhadap pemerintah.

Serasa menyatukan nada dan berbagai elemen musik menjadi sebuah lagu, terdapat beberapa isu terkini yang booming di Indonesia maupun global, yang dapat terhubung dengan perkembangan industri musik Indonesia. Pertama, mengenai ancaman resesi ekonomi tahun 2023. Di tahun sebelumnya isu ini menjadi warning untuk dunia, dan pemerintah Indonesia telah menyuarakan isu ini agar kita sebagai warga negara dapat bersiap menghadapi berbagai dampak potensial dari resesi ekonomi. Per November 2023, industri musik Indonesia justru penuh semarak. Berbagai festival musik dan konser diselenggarakan seperti Soundrenaline, We The Fest, Synchronize, Java Jazz dan lainnya. Menghadirkan bukan hanya para Musisi lokal tapi juga internasional, seperti BlackPink, ColdPlay, Jacob Collier dan lainnya. Kita patut bersyukur bahwa ancaman resesi ekonomi tidak sepenuhnya terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah dan merespons resesi melalui berbagai kebijakan dan program pendukung, guna menjaga stabilitas ekonomi dan membantu masyarakat menyiasiati ancaman ini.

Kedua, mengenai tahun politik 2024 yang sekarang sedang dalam proses menuju tahapan pemilihan, yang mana pemilihan presiden dilakukan bersamaan dengan pemilihan legislatif. Industri musik dalam masa politik 2024 diprediksi akan memberikan dampak yang bervariasi. Jika ada karya yang dirilis di waktu tersebut, mungkin akan sulit untuk promosi dan mendapatkan atensi publik seiring dengan kepentingan berita politik. Akan tetapi, ada peluang bagi pelaku musik untuk terlibat dalam konser atau kampanye politik. Berdasarkan berita terbaru di media sosial, Ed Sheeran dan Bruno Mars akan menyelenggarakan konser di Jakarta, awal tahun 2024 mendatang. Ini tentu menyatakan bahwa industri musik Indonesia akan tetap produkif dan beradaptasi dengan perubahan konteks politik ini.

Terakhir, potensi pasar 280 juta rakyat Indonesia dengan komposisi usia muda yang lebih banyak. Isu ini memberikan dampak esensial bagi industri musik. Seperti diketahui, generasi muda sangat aktif di media sosial, hal ini menciptakan peluang besar bagi pelaku musik untuk menjangkau audiens mereka. Pelaku musik harus turut aktif berbagi konten kegiatan musiknya, melakukan interaksi dengan penggemar melalui komentar, live streaming atau fitur-fitur interaktif lainnya yang ada di media sosial. Tak hanya itu, banyak anak muda yang memanfaatkan media sosial untuk membuat beragam konten seperti cover lagu, video musik, dan konten lainnya dengan backsound yang hits dan eargasm. Peluang besar juga dirasakan oleh para penyelenggara dan promotor festival musik dengan memanfaatkan popularitas Musisi lokal maupun internasional untuk menarik penonton. Hal ini dikarenakan minat anak muda untuk menonton konser sangat tinggi, sehingga membuat pertumbuhan festival music meningkat. Oleh karena itu, kehadiran anak muda menjadikan industri musik semakin berevolusi. Dengan tetap mengamati tren pasar dan tanggap terhadap perubahan selera konsumen, agar tetap relevan dan kompetitif.

Penulis: Anastasia Enike Hanorsian (Mahasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana UNAIR)