Universitas Airlangga Official Website

Healthy Movement Behavior Anak Usia Sekolah dan Peran Orang Tua

Healthy Movement Behavior Anak Usia Sekolah dan Peran Orang Tua
Sumber: popmama

Era Digitalisasi dan pandemi covid-19 saat ini menimbulkan perubahan besar dan berdampak pada semua aspek kehidupan. Pada masa ini anak-anak dan Remaja cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat, kemajuan teknologi membuat segala aktifitas menjadi mudah, instan, praktis sehingga semakin banyaknya anak-anak yang memiliki gaya hidup sedentary. Penelitian menyebutkan bahwa fenomena yang muncul saat ini terjadinya penurunan aktivitas fisik, peningkatan sedentary behaviour dan kurangnya durasi tidur pada anak usia sekolah (Bates et al., 2020).  Aktifitas fisik, perilaku sedentary dan tidur pada anak usia sekolah menjadi masalah yang saling berkaitan, study menyebutkan bahwa terjadinya penurunan aktivitas fisik disebabkan karena peningkatan perilaku sedentary yang mana kedua perilaku ini menimbulkan dampak pada durasi tidur yang kurang pada anak usia sekolah. Seharusnya anak usia 5-17 dalam satu hari minimal 60 menit melakukan aktifitas fisik, hanya maksimal 2 jam duduk didepan layar, dan 9-11 jam tidur yang berkualitas setiap hari, namun pada kenyataannya hal ini belum diterapkan oleh anak usia sekolah. Rerata aktivitas fisik anak saat ini hanya sekitar 1.29 jam/minggu, dengan peningkatan waktu screen time hingga hampir 5 jam/hari (Pietrobelli et al., 2020), apabila orang-orang terdekat anak tidak mampu mengatur aktifitas anak dengan tepat maka sangat beresiko menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan anak baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti obesitas, sindrom metabolic, dan terutama gangguan kardiovaskuler, untuk mengoptimalkan gaya hidup sehat pada anak-anak, dukungan orang tua sangat penting dalam mendorong perilaku bergerak yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor yang memengaruhi dukungan orang tua terhadap aktivitas gerak anak-anak yang berada dalam usia sekolah.

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari 355 ibu yang memiliki anak usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor secara signifikan memengaruhi dukungan orang tua terhadap keterlibatan anak dalam aktivitas fisik ringan. Salah satu faktor utama adalah tingkat partisipasi anak sendiri dalam kegiatan tersebut, Selain itu, dukungan untuk aktivitas fisik yang sedang hingga berat dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga ibu dan kebiasaan olahraga anak. Keberadaan gadget pribadi juga memiliki pengaruh negatif terhadap dukungan ini. Dukungan orang tua dalam mencegah perilaku sedentari juga dipengaruhi oleh pengetahuan orang tua mengenai pentingnya aktivitas fisik, durasi tidur ibu, dan penggunaan gadget yang berlebihan. Selain itu, faktor yang mempengaruhi dukungan untuk tidur yang cukup meliputi aktivitas ringan anak serta kepemilikan gadget pribadi oleh anak.

Dukungan orang tua sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan kebiasaan aktivitas fisik baik dari ibu maupun anak. Selain itu, penggunaan gadget dan pola tidur ibu juga berkontribusi dalam menentukan tingkat dukungan terhadap perilaku bergerak yang sehat. Untuk meningkatkan dukungan ini, perawat pediatrik dapat berperan aktif melalui edukasi kesehatan yang bertujuan untuk mempromosikan perilaku bergerak yang sehat di dalam keluarga.

Penulis: Praba Diyan Rachmawati, S. Kep., Ns., M. Kep

Informasi detail dari Riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/57686

Baca juga: Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Peran Orang Tua terhadap Perilaku Pencegahan Kehamilan Remaja