Dalam dunia medis, penanganan perdaharan yang cepat dan efektif adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa seseorang, terutama pada luka berat atau kondisi yang sering ditemukan dalam ruang operasi atau kondisi darurat. Sebuah penelitian terbaru saya memperkenalkan hidrogel inovatif berbasis N-succinyl chitosan (NSC), asam hyaluronat teroksidasi (OHA), dan kalsium klorida (CaCl2). Hidrogel ini dirancang khusus sebagai agen hemostatik yang tidak hanya mempercepat pembekuan darah, tetapi juga kompatibel dengan tubuh manusia.
Luka dalam atau luka yang tidak teratur sulit ditangani dengan perban hemostatik konvensional. Meskipun bahan seperti chitosan dan asam hyaluronat sudah digunakan dalam berbagai penelitian, namun kondisi stabilitas termal dan kompatibilitas dengan tubuh manusia masih menjadi tantangan tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan menciptakan hidrogel self-healing yang bisa disuntikkan.
Hidrogel menawarkan solusi yang fleksibel dan efisien untuk luka kompleks, jika dibandingkan dengan perban konvensional. Hidrogel memiliki kemampuan dalam menyesuaikan bentuk luka, menjadikannya ideal untuk area yang sulit dijangkau. Selain itu, sifatnya yang dapat disuntikkan memungkinkan aplikasi dalam prosedur minimal invasif.
Chitosan mejadi salah satu bahan utama, material ini dikenal karena kemampuannya dalam menghentikan perdarahan melalui interaksi elektrostatis dengan darah. Asam hyaluronat mendukung regenerasi jaringan dan mengurangi inflamasi. Penambahan kalsium klorida tidak hanya meningkatkan stabilitas mekanik hidrogel, tetapi juga mempercepat proses pembekuan darah.
Hidrogel ini dibuat melalui modifikasi struktur kimia chitosan dan asam hyaluronat, dengan mencampurkan larutan NSC-OHA-CaCl2 dalam komposisi (1-1-0; 1-1-0.2 dan 1-1-0.3). Penelitian ini menghasilkan gel yang memiliki sifat unik, diantaranya: Kemampuan self-healing, dimana hidrogel mampu memperbaiki ikatan internalnya secara spontan, sehingga membuat hidrogel tersebut ideal digunakan dalam kondisi dinamis seperti tubuh manusia. Berdasarkan hasil uji analisis termal, menunjukkan bahwa hidrogel ini teta stabil pada suhu tubuh. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan efektivitasnya dalam lingkungan medis. Hasil uji viabilitas sel menunjukkan seluruh sampel hidrogel berada diatas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa hidrogel terbukti aman digunakan pada jaringan tubuh.
Keunggulan dari hidrogel ini adalah kecepatan dalam menghentikan perdarahan. Dalam uji pembekuan darah, waktu yang diperlukan untuk menghentikan perdarahan hanya 1 detik untuk sampel dengan komposisi terbaik (1-1-0.3). Hal ini jauh lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
Dengan sifat yang dapat disuntikkan, maka hidrogel ini sangat cocok untuk menangani luka dengan bentuk tak beraturan, seperti pada kondisi di medan perang, ruang gawat darurat atau operasi minimal invasif. Selain itu, kandungan kalsium klorida dalam hidrogel juga membantu meningkatkan regenerasi jaringan dan mempercepat proses penyembuhan.
Namun, penelitian ini masih memerlukan uji klinis lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya pada makhluk hidup, terlebih pada manusia. Jika berhasil, maka hidrogel ini berpotensi menjadi solusi revolusioner dalam bidang perawatan luka.
Penelitian ini menghadirkan inovasi penting dalam dunia medis. Dengan kombinasi kecepatan menghentikan perdarahan, biokompatibilitas yang tinggi dan stabilitas dalam kondisi tubuh manusia. Hidrogel berbasis NSC-OHA-CaCl2 menjadi langkah maju dalam pengelolaan luka kompleks. Lebih dari sekedar teknologi, hidrogel ini mencermikan potensi biomaterial dalam mendukung salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi semua. Di masa depan, teknologi ini dapat menjadi penyelamat yang tak ternilai dalam berbagai situasi darurat medis.
Penulis: Dr. Prihartini Widiyanti, drg, M.Kes, S.Bio