Universitas Airlangga Official Website

Hubungan Antara Penggunaan Layanan Pinjaman Online dengan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia

Hubungan antara Penggunaan Layanan Pinjaman Online dengan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia
Ilustrasi Pinjaman Online (Sumber: CNBC Indonesia)

Layanan pinjaman online (Fintech lending online) menawarkan kemudahan dengan memberikan fleksibilitas, baik bagi pemberi pinjaman maupun peminjam. Hal ini menyebabkan peningkatan pengguna yang signifikan. Meskipun pertumbuhannya menggembirakan, hal ini juga mempunyai risiko, seperti munculnya perusahaan pinjaman online (Pinjol) ilegal. Aspek positif dan negatif yang kontroversial dari pinjaman online memicu minat para peneliti untuk memahami bagaimana masyarakat Indonesia memandang keberadaan pinjaman online dan apakah ada hubungan antara penggunaan pinjaman online dengan kesejahteraan pengguna.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data kategorikal. Pengumpulan data melalui kuesioner menggunakan Google Form kemudian disebarkan kepada responden yang memenuhi kriteria sampel yang sesuai, yaitu orang Indonesia, berusia 17 tahun ke atas, dan masih mampu berpikir rasional. Jumlah sampel penelitian adalah 191 responden, dengan jumlah laki-laki 90 orang dan perempuan 101 orang. Karena hasil data yang telah terhimpun berupa data kategorikal, maka penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat (Chi-square).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan layanan pinjaman online dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia, baik berdasarkan usia, tingkat pendidikan, maupun jenis pekerjaan. Hal ini tertera pada nilai statistik hitung Chi-Kuadrat (Chi-Kuadrat hitung) yang lebih kecil dari nilai distribusi Chi-Kuadrat (Chi-Kuadrat tabel).

Akhirnya peneliti memperoleh kesimpulan bahwa penggunaan layanan pinjaman online tidak mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu, persepsi masyarakat terhadap layanan pinjaman online cukup beragam dan berbeda-beda, sehingga tidak dapat menggenelarisir taraf kesejahteraan berdasarkan layanan pinjaman online. Meskipun demikian, masyarakat dengan kategori kurang sejahtera cenderung setuju dan cukup mengapresiasi keberadaan layanan pinjaman online daripada kategori masyarakat sejahtera.

Penulis: Dr. Nur Chamidah, S.Si., M.Si.

Link lengkap dari penelitian ini: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/barekeng/article/view/12135/7936