Terkait dugaan efek (crowding-out) yang disebabkan oleh masuknya investasi asing ke suatu negara, Penurunan volume investasi swasta domestik oleh masuknya FDI dipercaya sebagai kegagalan perusahaan domestik untuk melakukan bisnis secara efektif dan kompetitif sebagai dampak dari kemampuan perusahaan multinasional (foreign) dalam mengambil industri strategis. Hal tersebut dikarenakan adanya gap dalam pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan teknologi, serta akses pada pasar modal yang lebih baik. Efek (crowding-out)pada investasi swasta lebih mungkin terjadi di pasar yang memiliki peluang investasi terbatas di mana persaingan tergantung pada aset spesifik perusahaan yaitu industri dengan teknologi menengah dan teknologi yang tinggi.
Sedangkan, dibutuhkan studi tentang bagaimana FDI dapat menyebabkan efek (crowding-in) pada investasi swasta domestik atau sebaliknya, menyebabkan (crowding-out). Konsep crowding-out pada investasi swasta domestik sebagai dampak dari aliran FDI, seringkali diperdebatkan sebagai konsekuensi dari masuknya perusahaan asing yang dapat menekan perusahaan domestik yang kurang efisien untuk keluar dari pasar. Hal tersebut mungkin memberikan manfaat bagi produktivitas, namun menyiratkan efek negatif (jangka pendek) pada investasi dan kapasitas produksi. Adapun, dalam kasus yang lebih luas yakni ketika perusahaan asing mendapatkan dominasi pasar, maka pasar menjadi kurang efisien yang akan berdampak negatif pada pertumbuhan dan investasi
Ketidakpastian politik dan pemerintahan yang buruk (seperti hak kepemilikan yang lemah, korupsi tinggi, atau peraturan yang berlebihan) diketahui dapat mencegah masuknya investasi swasta domestik dan FDI. Institusi dan kebijakan sebagai infrastruktur tata kelola merupakan faktor penentu penting dari arus masuk dan keluar FDI di suatu negara. Komponen institusional seperti stabilitas pemerintah, konflik internal dan eksternal, korupsi dan ketegangan etnis, hukum dan ketertiban, akuntabilitas demokratis pemerintah, dan kualitas birokrasi merupakan penentu yang sangat signifikan bagi arus masuk FDI. Investasi sangat dibutuhkan oleh negara berkembang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Lemahnya kualitas intitusi secara tidak langsung dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di suatu negara, sehingga dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang efektif dan aplikatif demi menjaga iklim investasi yang baik dalam upaya mencapai tujuan pertumbuhan dan pembangunan bangsa.
FDI merupakan salah satu sumber pendanaan yang dipercaya memberikan spillover effect yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dibutuhkan adanya kajian lebih mendalam terkait dampak yang ditimbulkan FDI terhadap investasi domestik. Penggunaan kualitas institusi sebagai indikator pengamatan ditujukan untuk menemukan kebijakan yang paling efektif dalam mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh FDI. Hal tersebut berkaitan dengan prioritas kebijakan pemerintah terkait sektor swasta. Perbaikan kualitas institusi terbukti memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan total investasi terlepas dari persentase artisipasi pihak penyedia dana. Dengan kata lain, kualitas institusi yang baik tidak hanya menarik investor domestik namun juga FDI yang lebih tinggi. Akan semakin rumit ketika perbaikan kualitas institusi dampaknya tidak hanya meningkatkan investasi secara keseluruhan tetapi justru menekan keberadaan investor domestik akibat masuknya investor asing. Sehingga, penting untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang berfungsi sebagai alternatif pendanaan swasta domestik sebagai upaya untuk membatasi dugaan efek (crowding-out) yang disebabkan oleh FDI.
JUdul : The Relationship Between Foreign Direct Investment and Private Domestic Investment: Does Institutional Quality Matter?
Penulis : Rossanto Dwi Handoyo 1 Kabiru Hannafi Ibrahim 2 Wahyu Wisnu Wardana 1 Nina Wulan Sari 1 Lapipi Lapipi 3