Universitas Airlangga Official Website

Identifikasi Efek Samping Pasca Penyuntikan Vaksin Covid-19

ilustrasi vaksin covid-19 (sumber: karangasemkab)

Aspek keamanan, efektivitas, dan efek samping vaksin Covid-19 masih menjadi kekhawatiran di sebagian masyarakat. Meskipun penyuntikan vaksin Covid-19 telah digalakkan secara massal terutama selama pandemi, masih ada sejumlah pertanyaan apakah vaksin yang telah disuntikkan benar-benar aman? Apakah tidak ada efek samping jangka panjang pasca penyuntikan? Apakah pemberian vaksin yang berkisar antara dua hingga kali akan memadai untuk mencegah pandemi? Pertanyaan semacam ini kerap kali muncul di benak masyarakat.

Efek samping menjadi aspek yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat. Istilah vaccine hesitancy atau keengganan masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 baik yang pertama ataupun lanjutan lebih banyak disebabkan karena risiko efek samping. Fakta bahwa sebagian masyarakat masih mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti nyeri di tempat penyuntikan, sakit kepala dan kelelahan ditambah dengan derasnya misinformasi dan pemberitaan hoax tentang risiko vaksin Covid-19 mempengaruhi minat masyarakat untuk divaksin.

Peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bersama dengan peneliti dari Malaysia meneliti tentang jenis vaksin Covid-19 dan kasus KIPI yang terjadi pada masyarakat di Malaysia. Peneliti menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari panduan vaksinasi yang dirilis pemerintah Malaysia. Sebanyak 901 pria dan Wanita berusia minimal 18 tahun ambil bagian dalam penelitian ini. Pertanyaan yang diajukan seputar Riwayat vaksinasi dan kasus KIPI yang pernah dialami responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 90% pasien mengalami sekurang-kurangnya satu efek samping vaksin Covid-19. Efek samping yang banyak dialami responden adalah bengkak pada tempat penyuntikan (83,5%) disusul dengan sakit kepala (70,8%), nyeri di tempat penyuntikan (69,7%), kelelahan (60,4%), otot lemas (58,7%) dan diare (50,1%). Sejumlah 43,6% responden mengaku mengalami efek samping setelah disuntik vaksin milik Pfizer, sekitar sepertiga mengaku merasakan efek samping setelah disuntik kombinasi vaksin dan kurang lebih 10% di antara responden mengalami efek samping setelah disuntik vaksin Oxford-AstraZeneca (13,9%) dan Sinovac (11,1%). Responden juga menyatakan reaksi efek samping masih sering muncul setelah pemberian dosis berulang.

Peneliti menyimpulkan potensi munculnya efek samping pasca vaksin Covid-19. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat waspada terhadap reaksi efek samping vaksin sekaligus mengurangi keengganan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi. 

Penulis: Andi Hermansyah, S.Farm., Apt., M.Sc., Ph.D.

Artikel dapat diakses di https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/20523211.2024.2308617

Baca Juga: Berhenti Merokok Menggunakan Aplikasi Digital, Munkinkah?