Universitas Airlangga Official Website

Identifikasi Jangka Panjang pada Parameter Kunci Epidemiologi COVID-19

Foto by DW

Pandemi COVID-19 telah menyebar secara masif ke hampir semua negara termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Langkah penting untuk mengatasi penyebaran COVID-19 adalah memahami epidemiologinya melalui intervensi pemodelan matematika. Pengetahuan tentang pola dinamika epidemi merupakan bagian penting dalam membuat keputusan tepat waktu dan mempersiapkan rumah sakit untuk puncak wabah. 

Secara umum, model SIRD konvensional hanya dapat mensimulasikan pola epidemiologi dalam periode jangka pendek tanpa melibatkan teknik optimasi dan kurang detail dalam memvisualisasikan parameter kunci. Dalam penelitian ini, berbeda dengan model SIRD pada umumnya, model SIRD yang diusulkan dapat menjelaskan dan melacak pola epidemi secara detail berdasarkan teknik optimasi. Secara lebih spesifik, beberapa keuntungannya adalah dapat: i) memberikan informasi mengenai parameter epidemiologi kunci, ii) mengungkap pola wabah ini mulai dari tahap awal penyebaran hingga memudar, iii) mendeteksi puncak infeksi pandemi, iv) mengidentifikasi angka reproduksi, v) menggambarkan tingkat infeksi, pemulihan dan kematian, vi) menyesuaikan waktu penguncian, vii) memvisualisasikan prediksi jangka panjang, dan viii) mengidentifikasi jumlah orang yang rentan, terinfeksi, sembuh, dan mati. Selain itu, model SIRD menerapkan teknik optimasi untuk menghasilkan kemampuan prediksi yang akurat. Keuntungan keseluruhan ini diklaim sebagai hal baru dari pendekatan SIRD yang diusulkan. Dalam studi ini, kami mengembangkan model Rentan (Susceptible) – Terinfeksi (Infected) – Sembuh (Recovered) – Mati (Dead) yang biasa disingkat sebagai SIRD, yang menggabungkan parameter epidemiologi kunci untuk memodelkan dan memperkirakan penyebaran jangka panjang COVID-19. 

Rumusan model yang diusulkan adalah analisis berbasis data dengan menggunakan data publik COVID-19 dari 2 Maret 2020 hingga 15 Mei 2021. Berdasarkan analisis numerik, penyebaran pandemi akan mulai mereda setelah 5 November 2021. Dari serangan virus ini, jumlah kumulatif orang yang terinfeksi, sembuh, dan meninggal diperkirakan masing-masing sebesar 3.200,000, 3.437.000 dan 63.000. 

Selain itu, parameter kunci epidemiologi menunjukkan bahwa rata-rata nilai angka reproduksi COVID-19 di Indonesia adalah 7,32. Prediksi jangka panjang COVID-19 di Indonesia dan epidemiologinya dapat digambarkan dengan baik menggunakan model SIRD. Model tersebut dapat diterapkan di wilayah atau kota tertentu dalam memahami pola epidemik COVID-19.

Judul artikel

The susceptible-infected-recovered-dead model for long-term identification of key epidemiological parameters of COVID-19 in Indonesia

Link:

http://ijece.iaescore.com/index.php/IJECE/article/view/26032