Universitas Airlangga Official Website

Ilmu Kedokteran Jiwa FK Gelar Seminar Soroti Kesehatan Mental di Tempat Kerja

dr Soetjipto SpKj (K), dokter Divisi Psikiatri Adiksi FK UNAIR memaparkan materi berjudul “Adiksi Online di Tempat Kerja” (Foto: Dok. Panitia)
dr Soetjipto SpKj (K), dokter Divisi Psikiatri Adiksi FK UNAIR memaparkan materi berjudul “Adiksi Online di Tempat Kerja” (Foto: Dok. Panitia)

UNAIR NEWS – Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi dengan beberapa pihak. Pihak-pihak yang turut berkolaborasi antara lain adalah Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang Surabaya, RSUD dr Soetomo, dan RSJ Menur. Kolaborasi itu dalam rangka menggelar seminar peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, yang menyoroti kesehatan mental di tempat kerja.

Sebanyak 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan kelas pekerja menghadiri seminar yang bertempat di Gedung Graha Menur, RSJ Menur pada Jumat (5/10/2024). Seminar ini mengangkat tema “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja”

“Pemilihan tema ini salah satunya karena akhir-akhir ini banyak kejadian yang membuat kita tersadar betapa pentingnya kesehatan mental di tempat kerja. Seperti burnout, overthinking, adiksi online, hingga bunuh diri,” ungkap Ketua PDSKJI Surabaya, dr Agustina Konginan SpKJ (K) terkait pemilihan tema tersebut. 

Seminar ini mengundang beberapa narasumber, salah satunya dr Soetjipto SpKj (K), dokter Divisi Psikiatri Adiksi FK UNAIR. Dalam pemaparannya, dr Soetjipto menekankan bahwa adiksi online menjadi salah satu faktor yang sering terabaikan. Padahal, adiksi online memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental di tempat kerja.

Adiksi online merupakan ketergantungan berlebihan terhadap aktivitas online yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Seperti media sosial, browsing, atau gaming, yang pada akhirnya mengganggu produktivitas karyawan. 

“Adiksi online di tempat kerja adalah masalah yang serius. Ketika karyawan lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial atau browsing yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, kualitas hasil kerja menurun dan fokus mereka terganggu,” jelas dr Soetjipto.

 Peserta seminar “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja” di RSJ Menur (Foto: Dok. Panitia)
Peserta seminar “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja” di RSJ Menur (Foto: Dok. Panitia)

Aktivitas ini bernama cyberloafing, yang berarti menggunakan internet di tempat kerja untuk hal-hal di luar pekerjaan. Cyberloafing terbagi menjadi dua jenis, yaitu minor cyberloafing dan serious cyberloafing. Minor cyberloafing meliputi aktivitas seperti mengirim email pribadi, membuka media sosial, atau membaca artikel yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Sementara itu, serious cyberloafing mencakup perilaku yang lebih ekstrem, seperti mengakses situs judi atau konten yang melanggar norma sosial​. 

Ketergantungan pada internet berpotensi menimbulkan masalah kesehatan mental di kalangan karyawan. Mereka yang terjebak dalam aktivitas online sering merasa tertekan dan cemas, terutama saat tidak dapat mengakses internet. Stres dan kecemasan merupakan dampak umum dari adiksi online, yang mengakibatkan kesulitan dalam fokus pada tugas utama. 

Adiksi online juga berpotensi menimbulkan burnout. “Terlalu banyak waktu di depan layar tanpa mengambil jeda yang cukup bisa membebani otak, membuat karyawan cepat lelah secara mental,” jelas dr Soetjipto. Akibatnya, kemampuan berpikir kreatif dan fokus mereka menurun secara signifikan. 

Dengan adanya seminar ini, harapannya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja semakin meningkat. Seminar ini tidak hanya menyoroti isu adiksi online, tetapi juga memberikan wawasan tentang cara mengelola waktu, mencari dukungan, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat.

Penulis: Anggun Latifatunisa

Editor: Yulia Rohmawati