Universitas Airlangga Official Website

IMAJINAIR Bagikan Tips Menulis CV Ramah Perusahaan

Bryant Ritchie Trianodjojo menyampaikan materi tentang Curriculum Vitae (CV) (Foto: Muhammad Fachrizal Hamdani)

UNAIR NEWS – Ikatan Mahasiswa Jombang UNAIR (IMAJINAIR) mengadakan kegiatan pelatihan penulisan curriculum vitae (CV) pada Sabtu (11/3/2023). Pelatihan yang bertemakan Create an Outstanding CV to be the Best Applicants itu diadakan khusus bagi mahasiswa IMAJINAIR melalui Zoom meeting.

Ketua Umum IMAJINAIR Muhammad Rafi Raihan mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan karena masih banyak mahasiswa yang kesulitan dalam membuat CV. Padahal, CV merupakan syarat penting dalam memasuki dunia organisasi, magang, dan pekerjaan.

“Latar belakangnya karena masih banyak mahasiswa yang kesulitan dalam membuat CV untuk apply organisasi ataupun internship. Padahal CV adalah komponen yang paling dibutuhkan oleh recruiter,” ucap mahasiswa yang akrab dipanggil Rafi.

Divisi PSDM IMAJINAIR merancang kegiatan tersebut agar mahasiswa IMAJINAIR mampu bersaing secara intelektual. Harapannya, anggota IMAJINAIR dapat menulis CV sesuai kriteria setelah mengikuti kegiatan.

Pelatihan tersebut diberikan oleh Bryant Ritchie Trianodjojo sebagai President of GenBI UNAIR 2022/2023. Mahasiswa Program Studi Akuntansi tersebut ingin membagikan ilmunya mengenai penyusunan CV. 

Penulisan CV

Bryant mengatakan bahwa CV merupakan dokumen profesional terperinci. Karena sifatnya terperinci, hal itulah yang membedakan dengan personal resume. Personal resume jauh lebih ringkas jika dibandingkan dengan CV.

Personal resume lebih poin per poin jadi gak komprehensif. Jadi itu poin per poin tanpa perlu dijelaskan. Kalau CV, itu personal resume lebih lengkapnya,” ucap Bryant.

Bryant Ritchie Trianodjojo menyampaikan perbedaan antara format CV dan personal resume (Foto: Muhammad Fachrizal Hamdani)

CV memiliki beberapa komponen yang setidaknya tercantum di dalamnya. Beberapa komponennya meliputi informasi kontak, latar belakang pendidikan, pengalaman profesional, kualifikasi dan kemampuan, penghargaan dan honor, publikasi, asosiasi profesional, hibah dan beasiswa, serta lisensi dan sertifikat.

Bryant menyinggung bagian latar belakang pendidikan. Dia sering melihat CV orang-orang yang mencantumkan latar pendidikannya sejak TK. Padahal, tidak perlu semuanya dimasukkan, melainkan cukup dari SMA sampai perkuliahan.

“Paling lama itu SMA. Merger dimana, IPA atau IPS, angkatan berapa, terus kuliah,” jelasnya.

Perhatikan Format

Mahasiswa juga perlu memperhatikan format CV, terutama tipe dan ukuran font serta marginnya. “Biasanya font-nya kalau enggak Times New Roman atau Calibri. Size-nya sekitar 11 atau 12. Marginnya itu semuanya satu, tetapi itu tergantung perusahaan,” jelasnya.

Bryant juga menyarankan agar mahasiswa dapat menggunakan CV model Applicant Tracking System (ATS). CV model ATS memiliki format yang lebih simpel. Dia juga tidak menyarankan CV model warna warni karena perusahaan tidak melihat tampilan desainnya, melainkan isinya.

“Saya berharap pakai ATS karena itu bakal pakem, Rek, dan bakal dipakai di dunia perusahaan,” ucapnya.

Bryant bercerita bahwa perusahaan tidak membaca seluruh CV pendaftar. Melalui ATS, perusahaan akan melakukan scanning atau mencari poin penting dari seluruh CV pelamar kerja. Untuk itu, pastikan CV yang ingin dimasukkan harus mengandung keyword penting sesuai pekerjaan yang ingin dilamar.

Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh mahasiswa adalah memberikan penilaian terhadap skill. “Jangan pernah kasih penilaian terhadap skill. Lebih bagus lagi kalau bisa dijelaskan di bawahnya,” tutur Bryant. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh